Ketua DKM Masjd Besar Ujungberung: Penistaan Agama Buat Umat Islam Indonesia Marah

Khoeruman, Ketua DKM Masjd Besar Ujungberung

Dakwahpos.com, Bandung- Indonesia saat ini sedang dilanda sakit yang  begitu berat, mulai dari bencana alam, narkoba, korupsi, pergaulan bebas  dan  penistaan agama yang dilakukan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, Ahok yang menghina  ayat suci Al-Qur'an Qs.Al-Maidah ayat 51. Penistaan agama yang berkaitan dengan momentum Pemilihan kepada daerah ini  membuat umat Islam di Indonesia marah dan menggelar Aksi Damai, 4 November 2016 lalu, menuntut Ahok diadili.

Khoeruman, Ketua DKM Masjd Besar Ujungberung mendukung aksi tersebut. Ia menyatakan bahwa berdasarkan kesepakatan para ulama kepemimpinan kaum muslim tidak boleh dipimpin oleh orang di luar Islam.

"Itu sudah merupakan kesepakatan  dan ini sangat jelas tidak perlu didiskusikan lagi, jadi jelaslah hukumya haram jika kita menyerahkan urusan kaum muslimin kepada seorang yang tidak beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya," tegas Khoeruman, saat di temui di rumahnya selepas shalat Isya, Minggu (06/11/2016).

Menurutnya umat Islam harus bersyukur dengan adanya FPI, dan bermacam-macam  ormas Islam yang saling mendukung dan melengkapi. Ia lebih lanjut menjelaskan, kalau dilihat dalam sejarah, ada Abu Bakar Shiddiq RA yang penuh ketegasan. Semua saling  melengkapi sehingga tidak perlu saling mencaci, dengan salling melengkapi akan terbangun komunikasi yang baik sehingga tidak ada tindakan yang merendahkan kaum muslimin.

"Untuk Jama'ah masjid berbagai ormas yang ikut serta dalam aksi damai 4 november, mulai dari NU, Muhammadiah, PUI dan lainnya. Karena mereka  sakit hati saat agamanya dihina. Saya sangat setuju dengan ketegasan para ulama karena sesuai cara Nabi,  saya amati seperti FPI sudah sesuai prosedur tidak membuat kerusakan kalaupun ada, itu adalah provokator/ oknum yang ingin merusak citra islam," ungkap Koeruman.

Umat Islam menurutnya harus waspada karena selama ini umat Islam selalu kalah di media. Kebenaran seperti apapun jika di kemas dengan tidak baik maka akan menjadi tidak baik dan ini menjadi musibah bagi umat Islam saat ini.

Media menginformasikan bahwa FPI dan ormas lainnya ketika aksi kemarin brutal dan anarkis. Karena itu kita harus punya media sendiri unttuk menjelaskan ini semua agar mereka tidak menjadi pejuang-pejuang yang tertuduh," pungkas Khoeruman.

Reporter: Muhamad Abdul Ropik, KPI 3/C

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024