Budaya Malu Plagiarisme


Oleh:  Indah Padillah

Dunia pendidikan Indonesia kembali beruka, dengan maraknya kasus plagiarisme di berbagai jenjang pendidikan. Baru-baru ini kasus skandal plagiarisme kembali mecuat di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Sungguh miris, jika program akademik setingkat doktoral masih melakukan plagiat.

Bagaimana mungkin negara Indonesia bisa maju, jika Sumber Daya Manusia yang dimilikinya saja masih rendah baik kreativitasnya maupun produktivitasnya?

Bangsa Indonesia akan maju jika Sumber Daya Manusia yang dimilikinya sudah bisa merubah pola pikirnya.

Untuk itu kita sebagai penerus bangsa harus mampu mengatasi permasalahan ini, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan dalam mencegah plagiarisme.

Pertama, dengan meningkatkan aspek psikologi dan spiritual. Sesungguhnya banga Indonesia bukanlah negara yang tidak kreativ, melainkan tidak adanya semangat dan motivasi dalam dirinya. Kebanyakan dari mereka memilih cara plagiarisme untuk lebih cepat mendapatkan sesuatu secara instant dibanding kan harus berpikir, termasuk juga dalam mengerjakan tugas maupun mengejar gelar. Dengan meningkatkan aspek spiritual bisa mencegah orang-orang untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain dan diri sendiri. Begitu pula dengan plagiarisme, sebenarnya plagiarisme ini tidak jauh seperti korupsi.

Kedua, pemerataan pendidikan. Ini  menjadi salah satu upaya dalam mencerdaskan anak-anak banga. Bangsa yang cerdas akan meninggalkan plagiarisme dan lebih menghargai karyanya sendiri.

Ketiga, mensosialisasikan budaya malu plagiarisme. Elemen pendidikan semestinya mampu mensosialisasikan hal ini ke berbagai tingkatan pendidikan di seluruh Indonesia.

Keempat, adanya aturan dan sangsi yang jelas serta tegas bagi pelaku plagiarisme baik untuk tenaga pengajar maupun pelajarnya.

Kelima,  menumbuhkan minat baca di berbagai kalangan. Sesungguhnya dengan membaca bisa mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan kreativitas. Sehingga bisa meminimalisir plagiarisme.

Apabila hal tersebut bisa dijalankan dan dilakukan dengan baik, Sumber Daya Manusia bisa tumbuh dan mampu bersaing dengan negara lain.

Indah Padillah
Mahasiswi KPI UIN Bandung.

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024