Oleh: Hanifah Fajriani
Kebhinekaan adalah sebuah tantangan bagi generasi muda. Untuk membangun sebuah kebhinekaan dibutuhkan prinsip dan kerja sama antar individu. Peran generasi muda sangat dibutuhkan dalam hal ini, karena sebagai calon pemimpin bangsa, generasi muda harus mempunyai jiwa kebhinekaan yang melekat pada dirinya.
Saat ini, di Indonesia sudah sulit untuk membuat interaksi sosial antar sesama umat, apalagi membuat interaksi sosial antara umat beda agama. Dan juga sangat dibutuhkannya sikap saling menghargai antar sesama.
Tidak gampang memang untuk mempersatukan penduduk bangsa yang besar ini. Beragam suku, bahasa, dan agama terdapat di dalamnya. Ini adalah tanggung jawab para generasi muda untuk mempersatukan dan menjaga persatuan yang sudah terjalin. Persatuan yang sudah terjalin harus menjadi acuan untuk lebih mempererat tali persaudaraan dan rasa saling membutuhkan. Karena sesungguhnya, manusia adalah makhluk sosial.
Saat ini bangsa Indonesia berada di titik di mana kebhinekaan lambat laun telah memudar. Banyak sekali pemberitaan tentang perpecahan antarsesama. Padahal, dasar negara Indonesia adalah "Bhineka Tunggal Ika, Walau Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu Jua".
Tapi kondisi kebhinekaan di negara Indonesia semakin kritis. Sebagsi generasi muda, ini adalah persoalan yang harus segera ditangani. Karena jika dibiarkan terus menerus seperti ini, bangsa Indonesia akan semakin terpuruk dan tidak akan maju, karena orang-orang di dalamnya sibuk dengan perselisihan perbedaan.
Perpecahan yang paling disorot saat ini adalah perpecahan antar umat beragama. Contoh, seperti kasus dugaan penistaan Agama oleh calon Gubernur pertahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan kasus bom di Samarinda. Gara-gara kasus seperti ini, rakyat merasa tidak aman dan tidak nyaman menjalani aktivitasnya. Ini adalah PR untuk generasi muda, bagaimana supaya rakyat merasa aman dan nyaman. Tapi ini bukan hanya tanggung jawab generasi muda saja. Sebagai warga negara Indonesia yang paling berhak mengatur, pemerintah juga harus terlibat dan turun tangan dalam kasus ini.
Kebebasan beragama adalah hak bagi setiap orang, tapi tetap harus menjaga perdamaian dan menjaga interaksi sosial dengan orang lain. Masyarakat pasti sangat mengidam-idamkan kesejahteraan. Oleh karena itu, pentingnya menjaga kebhinekaan karena sebagai dasar negara kita dan acuan kita untuk mencapai kesejahteraan. Saling menghargai, toleransi beragama, saling mendengarkan dan menghormati adalah hal utama yang harus ditanamkan kepada diri kita sendiri.
Hanifah Fajriani, Mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Bandung.
Kebhinekaan adalah sebuah tantangan bagi generasi muda. Untuk membangun sebuah kebhinekaan dibutuhkan prinsip dan kerja sama antar individu. Peran generasi muda sangat dibutuhkan dalam hal ini, karena sebagai calon pemimpin bangsa, generasi muda harus mempunyai jiwa kebhinekaan yang melekat pada dirinya.
Saat ini, di Indonesia sudah sulit untuk membuat interaksi sosial antar sesama umat, apalagi membuat interaksi sosial antara umat beda agama. Dan juga sangat dibutuhkannya sikap saling menghargai antar sesama.
Tidak gampang memang untuk mempersatukan penduduk bangsa yang besar ini. Beragam suku, bahasa, dan agama terdapat di dalamnya. Ini adalah tanggung jawab para generasi muda untuk mempersatukan dan menjaga persatuan yang sudah terjalin. Persatuan yang sudah terjalin harus menjadi acuan untuk lebih mempererat tali persaudaraan dan rasa saling membutuhkan. Karena sesungguhnya, manusia adalah makhluk sosial.
Saat ini bangsa Indonesia berada di titik di mana kebhinekaan lambat laun telah memudar. Banyak sekali pemberitaan tentang perpecahan antarsesama. Padahal, dasar negara Indonesia adalah "Bhineka Tunggal Ika, Walau Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu Jua".
Tapi kondisi kebhinekaan di negara Indonesia semakin kritis. Sebagsi generasi muda, ini adalah persoalan yang harus segera ditangani. Karena jika dibiarkan terus menerus seperti ini, bangsa Indonesia akan semakin terpuruk dan tidak akan maju, karena orang-orang di dalamnya sibuk dengan perselisihan perbedaan.
Perpecahan yang paling disorot saat ini adalah perpecahan antar umat beragama. Contoh, seperti kasus dugaan penistaan Agama oleh calon Gubernur pertahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan kasus bom di Samarinda. Gara-gara kasus seperti ini, rakyat merasa tidak aman dan tidak nyaman menjalani aktivitasnya. Ini adalah PR untuk generasi muda, bagaimana supaya rakyat merasa aman dan nyaman. Tapi ini bukan hanya tanggung jawab generasi muda saja. Sebagai warga negara Indonesia yang paling berhak mengatur, pemerintah juga harus terlibat dan turun tangan dalam kasus ini.
Kebebasan beragama adalah hak bagi setiap orang, tapi tetap harus menjaga perdamaian dan menjaga interaksi sosial dengan orang lain. Masyarakat pasti sangat mengidam-idamkan kesejahteraan. Oleh karena itu, pentingnya menjaga kebhinekaan karena sebagai dasar negara kita dan acuan kita untuk mencapai kesejahteraan. Saling menghargai, toleransi beragama, saling mendengarkan dan menghormati adalah hal utama yang harus ditanamkan kepada diri kita sendiri.
Hanifah Fajriani, Mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Bandung.
Tidak ada komentar
Posting Komentar