Anak jadi korban kegalauan pengajar




Dakwahpos.com, Bandung –kurangnya pengajar di mejid At-Taqwa menjadi masalah yang diperbincangkan. DKM At-Taqwa sangat membutuhkan seorang pengajar untuk membina dan memberi ilmu untuk anak-anak yang mengaji. Tidak ada juga seorang pengajar ke mesjid itu menjadi beban pikiran bagi DKM, dan selama belum ada pengajar baru, DKM sendiri yang mengajar untuk anak-anak.

Banyak anak-anak yang mengeluh dengan sistem belajar yang digunakan oleh DKM itu, dan tidak seharusnya DKM memperlakukan anak-anak seusia 9-15 tahun itu disamakan dengan anak-anak remaja lainnya yang usia nya lebih tinggi dibanding mereka, meskipun kesalahan anak itu sering terjadi.

Kejadian itu terjadi hampir setiap hari selama pengajar yang baru belum ada. Berawal dari pengunduran diri seorang pengajar karena ulah anak-anak yang nakalnya sudah melewati batas. Dan ulah anak-anak itu pun terulang ketika DKM sendiri yang menjadi pengajar, namun tidak seharusnya DKM melakukan bulli terhadap anak-anak. Karena, tidak semuanya anak yang beri nasihat secara kasar itu akan berubah. Sampai-sampai ada salah satu anak yang mengadu ke orang tua nya atas perlakuan pengajar itu. 

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024