Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Al-Mishbah memiliki kegiatan rutin berupa pembelajaran diniyah bagi anak-anak usia dini hingga remaja. Kegiatan tersebut menjadi salah satu penunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas Madrasah Yayasan Al-Mishbah. Materi pembelajarannya sesuai dengan kurikulum dari kemenag. Diantaranya yaitu Bahasa Arab, Aqidah akhlak, Hadits, Al-Qur'an dan lain-lain.
Waktu pelaksanaan diniyah dimulai setelah Program Magrib Mengaji yaitu jam 18:30 WIB. Pembelajaran yang ditekankan di malam hari ini adalah Pembinaan membaca Al-Qur'an dengan menggunakan Metode Takmili.
Kepala Bidang Pendidikan Yayasan Al-Mishbah, Pak Aep mengatakan: "Metode takmili yang digunakan sebenarnya sama saja dengan metode lainnya, cuma metode ini lebih terarah. Jadi satu jilid mengajarkan tentang bacaan fathah, satu jilid lagi tentang bacaan kasroh sampai seterunya hingga jilid 12. Nah dijilid 12 ini keseluruhannya sudah bacaan-bacaan Al-Qur'an". Senin (17/9/2018).
Dengan digunakannya metode takmili dapat mempermudah anak-anak usia dini dalam pembelajaran membaca Al-Qur'an. Jilid satu hingga jilid tiga akan diselesaikan pada anak-anak PAUD, Jilid empat hingga jilid enam dituntaskan di bangku sekolah TK, dan untuk siswa SD kelas satu hingga kelas tiga menamatkan dari jilid enam sampai jilid 12. "Sehingga ketika menginjak kelas tiga seluruh siswa diharapkan sudah mempu membaca Al-Qur'an dengan baik." Ucap pak Aep mengenai harapan dari Metode Takmili tersebut.
Para Siswa yang menggunakan metode Takmili ini mengaku sangat terbantu dalam proses belajar membaca Al-Qur'an. "Metode Takmili yang diterapkan sangat membantu kami dalam belajar membaca Al-Qur'an. Terus juga belajarnya jadi lebih fokus". Ucap Sintia, siswi kelas tiga Yayasan Al-Mishbah.
Reporter : Indriyani, KPI/3B
Waktu pelaksanaan diniyah dimulai setelah Program Magrib Mengaji yaitu jam 18:30 WIB. Pembelajaran yang ditekankan di malam hari ini adalah Pembinaan membaca Al-Qur'an dengan menggunakan Metode Takmili.
Kepala Bidang Pendidikan Yayasan Al-Mishbah, Pak Aep mengatakan: "Metode takmili yang digunakan sebenarnya sama saja dengan metode lainnya, cuma metode ini lebih terarah. Jadi satu jilid mengajarkan tentang bacaan fathah, satu jilid lagi tentang bacaan kasroh sampai seterunya hingga jilid 12. Nah dijilid 12 ini keseluruhannya sudah bacaan-bacaan Al-Qur'an". Senin (17/9/2018).
Dengan digunakannya metode takmili dapat mempermudah anak-anak usia dini dalam pembelajaran membaca Al-Qur'an. Jilid satu hingga jilid tiga akan diselesaikan pada anak-anak PAUD, Jilid empat hingga jilid enam dituntaskan di bangku sekolah TK, dan untuk siswa SD kelas satu hingga kelas tiga menamatkan dari jilid enam sampai jilid 12. "Sehingga ketika menginjak kelas tiga seluruh siswa diharapkan sudah mempu membaca Al-Qur'an dengan baik." Ucap pak Aep mengenai harapan dari Metode Takmili tersebut.
Para Siswa yang menggunakan metode Takmili ini mengaku sangat terbantu dalam proses belajar membaca Al-Qur'an. "Metode Takmili yang diterapkan sangat membantu kami dalam belajar membaca Al-Qur'an. Terus juga belajarnya jadi lebih fokus". Ucap Sintia, siswi kelas tiga Yayasan Al-Mishbah.
Reporter : Indriyani, KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar