Oleh: Siti Ika Fatmawati
Mempunyai ladang dan kebun yang subur tentu menjadi harapan semua petani di Indonesia. Mereka merasa puas ketika panennya berhasil, dan melimpah banyak. Tak heran, jika setelah memanen para petani diberbagai kampung selalu mengadakan berbagai macam syukuran kepada yang Maha Kuasa.
Beda halnya saat kemarau datang melanda. mereka tentu merasa cemas, gelisah, dan sedih. dikarenakan kebun dan ladangnya mati kekeringan. Sama halnya ketika manusia yang kekurangan cairan, tentu akan merasakan derhidrasi yang sangat berat, bahkan sampai ada yang mati kehausan. Begitupun dengan tanaman dan tumbuh-tumbuhan. Padi misalnya, ia merupakan sosok makhluk hidup yang sangat membutuhkan air. Hidup dan tidaknya tanaman padi tergantung ada dan tidaknya air.
Bagamaiana para petani tidak merasa sedih? sedang, mereka merawat tanaman padi itu, sudah seperti merawat anaknya sendiri. Tiap hari selalu dikontrol, bahkan ketika ada yang mengganggu. Hama mislanya, seorang petani langsung siap siaga untuk membasminya.
Jika kemarau datang melanda, bukan hanya para petani saja yang kena imbasnya. Tapi, semua penduduk di Indonesia juga akan terkena imbasnya. misalnya, harga beras naik, harga ekonomi naik dan susah mendapatkan air bersih. Apalagi dijaman sekarang, dengan sadisnya orang-orang menebang pohon sembarangan.
Salah satu cara agar supaya air tetap ada, yaitu dengan mengadakan reboisasi, dan melestarikan lingkungan hidup. mengapa demikian? karena, satu pohon bisa menahan hingga 500 liter air bahkan lebih. Nah, memang dampak dari penanaman pohon-pohon tersebut tak dapat dilihat dalam jangka waktu sekejap.
Tapi tetap, usaha positif yang dilakukan saat ini akan memberikan dampak positif pula kedepannya.
Siti Ika Fatmawati
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
sitiikafatmawati@gmail.com
Mempunyai ladang dan kebun yang subur tentu menjadi harapan semua petani di Indonesia. Mereka merasa puas ketika panennya berhasil, dan melimpah banyak. Tak heran, jika setelah memanen para petani diberbagai kampung selalu mengadakan berbagai macam syukuran kepada yang Maha Kuasa.
Beda halnya saat kemarau datang melanda. mereka tentu merasa cemas, gelisah, dan sedih. dikarenakan kebun dan ladangnya mati kekeringan. Sama halnya ketika manusia yang kekurangan cairan, tentu akan merasakan derhidrasi yang sangat berat, bahkan sampai ada yang mati kehausan. Begitupun dengan tanaman dan tumbuh-tumbuhan. Padi misalnya, ia merupakan sosok makhluk hidup yang sangat membutuhkan air. Hidup dan tidaknya tanaman padi tergantung ada dan tidaknya air.
Bagamaiana para petani tidak merasa sedih? sedang, mereka merawat tanaman padi itu, sudah seperti merawat anaknya sendiri. Tiap hari selalu dikontrol, bahkan ketika ada yang mengganggu. Hama mislanya, seorang petani langsung siap siaga untuk membasminya.
Jika kemarau datang melanda, bukan hanya para petani saja yang kena imbasnya. Tapi, semua penduduk di Indonesia juga akan terkena imbasnya. misalnya, harga beras naik, harga ekonomi naik dan susah mendapatkan air bersih. Apalagi dijaman sekarang, dengan sadisnya orang-orang menebang pohon sembarangan.
Salah satu cara agar supaya air tetap ada, yaitu dengan mengadakan reboisasi, dan melestarikan lingkungan hidup. mengapa demikian? karena, satu pohon bisa menahan hingga 500 liter air bahkan lebih. Nah, memang dampak dari penanaman pohon-pohon tersebut tak dapat dilihat dalam jangka waktu sekejap.
Tapi tetap, usaha positif yang dilakukan saat ini akan memberikan dampak positif pula kedepannya.
Siti Ika Fatmawati
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
sitiikafatmawati@gmail.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar