Dewasa berkicau di Sosial Media


Oleh : Robi  Rahmat Hidayat

Dewasa kini, teknologi telah berkembang pesat dalam segala bidang.Salah satu yang paling menonjol adalah teknologi informasi, yang dalam perkembangannya telah melahirkan dimensi lain dalam kehidupan sosial masyarakat yang sedikit banyak telah merubah tatanan sosial masyarakat di Indonesia. Sosial media kini telah menjadi suatu hal yang tidak asing bagi sebagian besar masyarakat, ia tidak hanya menjadi sarana hiburan namun juga, mempunyai andil besar dalam hal sosial,politik,ekonomi bahkan agama.
Kebebasan dan kemudahan yang diberikan oleh sosial media ini tak jarang menimbulkan berbagai macam konflik yang berpengaruh di dunia nyata, tak jarang suatu kelompok bisa  bertikai dengan kelompok lain akibat bertukar komentar di sosial media seperti Twitter,Instagram dan lain sebagainya.Namun di sisi lain, jejaring sosial ini pun bisa dijadikan sarana yang bermanfat bagi kehidupan, contohnya dalam kaitannya dengan perekonomian.kini banyak enterpreneur muda yang mengembangkan usahanya di sosial media dengan memulai industri kreatif ataupun jual beli online misalnya. Dalam hal keagamaan, sosial media ini bisa menjadi lahan dakwah yang sangat strategis dalam menyebarkan syiar Islam.
Namun,permaslahan yang terjadi saat ini adalah etika dalam bersosial media, konflik-konflik yang terjadi saat ini adalah buntut dari kesewenang-wenangan netijen dalam berkicau di jejaring sosial.ujaran kebencian,makian, hoax kini sudah menjadi barang yang tidak asing lagi ditemukan saat berselancar di dunia maya. hal ini kemudian menimbulkan keresahan bagi orangtua ataupun pemerintahan.
Menyadari penyebaran sosial media yang begitu cepat tanpa megenal usia, maka sudah saatnya untuk para orangtua melakukan pengawasan juga pendidikan tentang bersosial media yang baik juga mendorong anaknya agar bisa memanfaatkan sosial media sebaik-baiknya,jika ini tidak segera diusahakan, maka akan timbul generasi yang rusak akibat penyalahgunaan sosial media. Kesadaran ini sudah harus diadakan dalam diri semua netijen, apalagi untuk orang dewasa yang sudah bisa memilah baik dan buruknya sesuatu, sudah saatnya untuk kita dewasa hidup di dunia maya.

Mahasiswa KPI UIN Bandung

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024