Dakwahpos.com, Bandung – Kegiatan pesantren kilat pertama kali diadakan sekitar tahun 1987 oleh DKM Al-Mukhtar, terkhusus daerah Panyileukan, Kota Bandung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengisi kekosongan siswa-siswi di awal libur bulan Ramadhan.
Kegiatan pesantren kilat dipelopori oleh Arif Arifin yang saat itu menjabat sebagai Ketua Remaja Masjid, serta terlaksananya kegiatan ini tidak lepas dari peran Asep Sobarli selaku pengurus Masjid Al-Mukhtar yang mendukung penuh adanya kegiatan ini.
Alasan diadakannya pesantren kilat, karena saat itu libur Ramadan tidak dilaksanakan mendekat Hari Raya Idul Fitri tetapi satu minggu di awal Ramadan. Dan untuk memanfaatkan kekosongan saat libur Ramadan, DKM Al-Mukhtar mengadakan kegiatan yang kini bernama pesantren kilat.
"Kenapa saya katakan pesantren kilat. Pertama, waktunya hanya satu minggu. Kedua, dalam satu minggu itu mungkin waktunya tidak penuh satu hari, hanya sebatas mungkin ada beberapa waktu. Kalo kalangan SD itu dari jam tujuh pagi sampai jam sepuluh pagi, untuk yang SMP itu dari jam sepuluh pagi sampai jam tiga sore, dan seterusnya dari jam tiga sore sampai buka puasa yaitu untuk anak SMA" Ungkap Saeful Muluk, Rabu (26/09/2018).
Untuk mengisi kegiatan ini, materi yang diberikan hanya seputar agama, seperti tentang Akhlak, Sejarah, Hadist dan Al-Qur'an. Serta materi yang diberikan baik bagi siswa-siswi SD, SMP, maupun SMA tetap sama tetapi metode dan cara penyampain ajaran saja yang berbeda.
Kegiatan pesantren kilat hanya berjalan beberapa tahun dan dilanjutkan kembali sekitar tahun 1999, tetapi dengan nama yang berbeda yaitu Pekan Pengajian Ibu Rumah Tangga Muslim yang dipelopori Saeful Muluk selaku pengurus Masjid Al-Mukhtar dan Asep Sobarli. Pengajian ini dilaksanakan satu minggu di awal Ramadhan, pesertanya pun hanya sebatas ibu-ibu dan para akhwat yang ingin mengikuti kegiatan ini.
Reporter : Ando Adhi Putra KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar