Dakwahpos.com Bandung – Belajar sambil bermain merupakan metode yang
digunakan oleh pengajar dimasjid IKU. Para pengajar memilih
menggunakan metode ini dikarenakan mayoritas pelajar adalah anak-anak
usia lima sampai enam tahun.
"Belajar sambil bermain merupakan metode yang paling pas diterapkan
pada anak usia lima sampai sepuluh tahun. Karena kan anak-anak disini
masih pada kecil, masih pada tk. Jadi biar mereka lebih nyaman dan
enjoy belajar." tutur salah satu pengajar kelas Awaliyah sekaligus
mahasiswi UIN Bandung, Cerida Saputri, Bandung (17/9).
Kegiatan pembelajaran selalu diawali dengan salam dan asmaul husna.
Dengan nada ceria khas taman kanak-kanak para pengajar selalu
memperhatikan anak-anak tanpa pandang bulu, dan tak jarang menyelipkan
games seru juga unik ditengah-tengah pembelajaran, sehingga anak-anak
tidak mudah merasa bosan dan jenuh.
Anak-anak yang tergolong masih kecil ini dididik agar mampu menerapkan
nilai-nilai keislaman dasar sejak dini. Walaupun kurikulum yang
diberikan masih bersifat sederhana, setidaknya mereka memiliki akhlak
dan etika yang baik serta mampu menanamkan ilmu agama sejak dini. Hal
ini dapat dibuktikan ketika pembelajaran selesai, para pelajar yang
keluar kelas menyalami semua orang yang berada diserambi masjid sambil
mengucap salam, walaupun dapat dipastikan mereka tidak mengenalinya.
Reporter: Sherly Zihan A, KPI/3D
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar
Posting Komentar