Bicara Tanpa Merugikan

Oleh : Adiva Fikri Al-faritsi

 

Media sosial tentu sangat bermanfaat untuk mempererat hubungan kita dengan orang lain. Selain itu, dengan media sosial juga lebih mudah untuk berbagi momen dan informasi kepada khalayak umum.Namun, sering kali setiap postingan yang diunggah menyebabkan seseorang dengan mudahnya berkomentar buruk tanpa berpikir panjang. Bahkan komentarnya tersebut bisa menyakiti hingga menimbulkan perpecahan dengan orang lain atau kelompok tertentu. Sebagian kasus lain sekarang ini banyak orang yang berbicara tanpa sumber yang menyebabkan orang-orang menjadi percaya perkataan yang tidak tahu berasal dari mana hingga terjerat hoaks.

 

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate melibatkan penyelenggara platform digital untuk mencegah penyebaran hoaks virus corona. Hingga 16 oktober 2020 hasil pantauan menunjukkan 2.000 konten hoaks dan disinformasi Covid-19 beredar di masyarakat. Lebih dari 1.800 diantaranya telah dilakukan take down terhadap akun yang menyebarkan

Jumlah konten isu hoaks yang ditemukan di Facebook,Twitter,instagram dan aplikasi yang sedang ramai yaitu tiktok juga ditindak lanjuti. Konten-konten itu dilakukan proses tindak lanjut (takedown) per hari.  sesuai dengan amanat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memiliki tugas menjaga ruang digital agar tidak tercemari hoaks. Oleh karena itu, Kemenkominfo selalu mengecek informasi yang beredar di dunia maya atau ruang digital.

 

Dengan melihat data tersebut berarti kita bisa melihat bahwa di negeri ini masih banyak orang yang dengan secara bebas menyebarluaskan berita tanpa ada sumber resmi nya yang membuat orang-orang percaya berita bohong tersebut. Disisi lain masyarakat harus menanamkan budaya literasi agar tidak mudah terkena berita hoaks.

 

Media sosial memang menjadi tempat untuk berkomunikasi dengan mudah tapi bukan berarti bisa seenaknya melakukan hal apa saja yang diinginkan. Tetaplah gunakan media sosial dengan bijak, seperti berbagi pengalaman, berbagi nasihat dengan orang lain, berbisnis dan yang paling penting berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak atau jangan mengomentari kehidupan orang lain di media sosial jika hal itu bisa merugikan orang lain.

 

Nama : Adiva Fikri Al-faritsi

NIM : 1194020006

Kelas : KPI / 3 /A

Identitas : Mahasiswa Jurusan KPI UIN SGD Bandung

Alamat : Desa Gunung Leutik RT 02/RW 05, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung

Nomor Telepon : 082216286912

 

Sent from Mail for Windows 10

 

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024