DKM Raudlatul Muta'allimin Awali Kajian Rutinan Dengan Bacaan Adzkar

 
 
Dakwahpos.com, Bandung – Dewan Kemakmuran Masjid Raudlatul Muta'allimin rutin mengadakan kajian yang dilakukan pada setiap minggu di malam Jumat dan Jumat petang, serta kajian bulanan yang dilakukan pada hari Ahad minggu pertama. Rupanya kegiatan tersebut telah lama dilakukan, terhitung sejak di bangun masjid tersebut pada tahun 2000-an.

Namun, ada keunikan dalam kegiatan kajian rutin hari Jumat petang dan kajian setiap hari Ahad di minggu pertama. Keunikan tersebut terletak pada kegiatan yang mengawali kajian ceramah dengan membaca sebuah buku bernama Adzkar. Pembacaan tersebut dipimpin oleh salah seorang jamaah yang telah memiliki bagiannya, kemudian diikuti secara serempak oleh para jamaah.

Bila dilihat secara seksama, buku Adzkar tersebut berisikan berbagai macam doa dengan terjemahan bahasa Sunda.  Hal unik lain, pada halaman pertama terdapat sebuah teks bernama Ikrar Kaislaman.

"Ikrar Kaislaman itu adalah penjelasan dari dua kalimat syahadat. Kadang di zaman sekarang tanpa kita sadari, manusia sering melakukan kesyirikan seperti melalaikan salat karena nonton TV, percaya sama orang pintar tentang masa depan dan hal-hal yang sedang kita alami. Dengan membaca syahadat dengan lafal aksara arab dan penjelasannya semoga kita bisa ingat kembali dengan Allah, meyakinkan hati dari setelah membacanya hingga nanti sampai dirumah. Lebih baiknya lagi sampai seumur hidup kita," Jelasnya.

Menurut Ibu Imas Taswibah selaku sesepuh sekaligus pengasuh di Masjid Raudlatul Muta'allimin, pembacaan buku Adzkar ini adalah sebagai pengingat kita sebagai orang Islam tentang siapa tuhan kita, siapa Nabi kita dan hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam tersebut. Jumat (11/12/2020)

"Pembacaan buku Adzkar ini tujuannya sebagai alarm untuk diri kita, terkadang kita sering lupa dan merasa bahwa manusia adalah tuhan di muka bumi. Apalagi kita sekarang ikut kajian ini untuk belajar tentang agama dan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan kita umat Islam, maka kita harus menyiapkan diri kita dengan mengingat dan memuji nama-Nya," tuturnya.

Lebih lanjut beliau juga mengatakan bahwa pembacaan Adzkar ini tidak hanya dilakukan di masjid (Raudlatul Muta'allimin) ini saja, melainkan di beberapa  masjid lain di bawah ke-pengurusan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Pusat. Dengan pembacaan Adzkar tersebut Ibu Imas berharap umat Islam yang membacanya dapat kembali mengingat dirinya sebagai hamba, juga mendapatkan ilmu yang diridai oleh Allah.

Reporter: Nurul Jannah, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung.


Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024