Dakwahpos.com, Majalengka–Pengurus Majelis Ta'lim Raudhatul Muta'alimin (MATARAM) mengadakan kegiatan pengajian mingguan pada tanggal (5/12/2020) dengan penceramah Ketua Umum Majelis Ta'lim Raudhatul Muta'allimin (MATARAM) Bpk.Ust Maman Abdurachman.W dengan mengangkat tema tentang sabar.
Ketua umum Majlis Ta'lim Raudhatul Muta'alimin. Beliau mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan seperti sekarang ini guna untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan senantiasa selalu istiqomah dalam beribadah,ikuti keberannya dan selalu menjauhi larangannya.
" Mengadakan kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk meningkatkan iman dan taqwa kita semua kepada Allah SWT, dengan senantiasa selalu menghindari diri dari murkanya Allah yaitu selalu menjauhi apa yang dilarang-Nya. Karena pada Hakikatnya tidak ada penyejuk yang benar-benar menyegarkan dan tidak ada obat yang paling mujarab selain bertaqwa dan bersabar dengan perintah-perintah Allah SWT," katanya.
Di dalam ceramahnya, Ust Maman Abdurachman menyampaikan terkadang di kehidupan itu ada kebahagiaan dan ada kesedihan, hal itu tidak akan pernah diketahui oleh setiap manusia. Allah memberi cobaan kepada hambanya karena itu semua bentuk kasih sayang dari Allah untuk hambanya.
" Dalam kehidupan kali ini mungkin diantara kita ada yang sedang dalam kebahagiaan, bahkan ada yang mengalami kesedihan. Yang tak pernah kita ketahui bahwa besok,lusa atau hari-hari kedepannya kita dalam kebahagiaan atau kesusahan. Dalam kebahagiaan sebaiknya kita bersyukur dan ketika dalam kesedihan sepatutnya kita selalu bersabar. Karena dalam hidup di dunia ini tidak ada yang selalu ada dalam keberuntungan dan tidak ada yang selalu dalam kesusahan,"ujarnya.
Ketua umum Majlis Ta'lim Raudhatul Muta'alimin, Ust Maman Abdurachman ini pun mejelaskan, mengenai balasan kesabaran, Allah SWT pasti akan memberikan balasan kepada orang yang sabar.
" Balasan atas sabar, tergantung pada seberapa besarnya derajat kesabaran yang kita sabari. Sabar atas ketaatan tentu itu yang paling utama dan berpangkat paling tinggi. Mudah-mudahan kita semua senantiasa diberi kesabaran dalam segala urusan Aamiin,"katanya.
Penulis: Iyam Maryam Fauziyyah, KPI 3B
Ketua umum Majlis Ta'lim Raudhatul Muta'alimin. Beliau mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan seperti sekarang ini guna untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan senantiasa selalu istiqomah dalam beribadah,ikuti keberannya dan selalu menjauhi larangannya.
" Mengadakan kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk meningkatkan iman dan taqwa kita semua kepada Allah SWT, dengan senantiasa selalu menghindari diri dari murkanya Allah yaitu selalu menjauhi apa yang dilarang-Nya. Karena pada Hakikatnya tidak ada penyejuk yang benar-benar menyegarkan dan tidak ada obat yang paling mujarab selain bertaqwa dan bersabar dengan perintah-perintah Allah SWT," katanya.
Di dalam ceramahnya, Ust Maman Abdurachman menyampaikan terkadang di kehidupan itu ada kebahagiaan dan ada kesedihan, hal itu tidak akan pernah diketahui oleh setiap manusia. Allah memberi cobaan kepada hambanya karena itu semua bentuk kasih sayang dari Allah untuk hambanya.
" Dalam kehidupan kali ini mungkin diantara kita ada yang sedang dalam kebahagiaan, bahkan ada yang mengalami kesedihan. Yang tak pernah kita ketahui bahwa besok,lusa atau hari-hari kedepannya kita dalam kebahagiaan atau kesusahan. Dalam kebahagiaan sebaiknya kita bersyukur dan ketika dalam kesedihan sepatutnya kita selalu bersabar. Karena dalam hidup di dunia ini tidak ada yang selalu ada dalam keberuntungan dan tidak ada yang selalu dalam kesusahan,"ujarnya.
Ketua umum Majlis Ta'lim Raudhatul Muta'alimin, Ust Maman Abdurachman ini pun mejelaskan, mengenai balasan kesabaran, Allah SWT pasti akan memberikan balasan kepada orang yang sabar.
" Balasan atas sabar, tergantung pada seberapa besarnya derajat kesabaran yang kita sabari. Sabar atas ketaatan tentu itu yang paling utama dan berpangkat paling tinggi. Mudah-mudahan kita semua senantiasa diberi kesabaran dalam segala urusan Aamiin,"katanya.
Penulis: Iyam Maryam Fauziyyah, KPI 3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar