Sahrul Adimiharja, Mahasiswa KPI UIN Bandung Ikuti Lomba Dakwah Digital Al-Washliyah

Dakwahpos.com, Garut – Sahrul Adimiharja, mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berasal dari Garut mengikuti Lomba Dakwah Digital Al Washliyah Jawa Barat 2020. Lomba tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Al Jam'iyatul Washliyah ke-90 pada tanggal 30 November 2020, Sabtu (28/11/2020).

Lomba tersebut terdiri dari tiga kategori, pertama kategori Anak (Siswa SD/MI), kedua kategori Remaja (Siswa SMP/MTs dan Siswa SMA/Sederajat) dan ketiga kategori Dewasa (Mahasiswa dan Umum). Banyak sekali orang yang berpartisipasi dalam Lomba Dakwah Digital kali ini, mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dan juga dewasa.

Salah satu peserta dalam lomba tersebut adalah Sahrul Adimiharja (Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung). Ia mengikuti perlombaan tersebut dan masuk ke dalam kategori dewasa (mahasiswa). Sahrul Adimiharja membawakan dakwah dengan tema "Maulid Nabi Muhammad SAW".

"Ketika berjumpa dengan bulan Rabi'ul Awwal, mayoritas ummat Islam semarak memperingati maulid Nabi, memperingati hari kelahiran manusia termulia, Nabi Agung, Habibana wa Nabiyana wa Maulana Muhammad SAW. Dari Sabang sampai Merauke, dari Subang sampai ke Jati Roke, dari Ujung Kulon sampai Ujung Berung, dari Tanjung Priuk sampai Tanjung Sari, bahkan dari Gedung Sarinah sampai Gedung Saritem di Bandung semua berbahagia dan memperingati. Alhamdulillah," ujarnya.

Perayaan dan peringatan Maulid Nabi merupakan hal yang baik dan positif. Maka dari itu, acara perayaan dan peringatan Maulid Nabi harus diisi dengan kegiatan yang baik dan positif  pula (islami). Yang mana kegiatannya harus sesuai dengan syariat agama Islam. Begitupun sebaliknya,  Peringatan dan perayaan Maulid Nabi tidak boleh diisi dengan kegiatan yang negatif (buruk), seperti mabuk-mabukan, hura-hura atau bercampurnya pria dan wanita yang mana sudah jelas dilarang oleh aturan agama Islam.

"Peringatan semacam ini harus menjadi syi'ar Islam dan harus diisi oleh kegiatan yang islami, kegiatan yang diridhai oleh Allah SWT. Bukannya kemaksiatan dan kemungkaran yang menonjol seperti mabuk-mabukan, hura-hura atau bercampurnya pria dan wanita yang sudah jelas dilarang oleh agama. Hal yang demikian itu dapat menutup tujuan asalnya," ujarnya.

Pada lomba tersebut, Sahrul Adimiharja memberikan pesan sebagai bentuk penegasan bahwa peringatan dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW harus tetap ada dan dilestarikan oleh seluruh umat Islam yang masih hidup di dunia.

"Oleh karena itu saya berpesan, peringatan Maulid Nabi ini jangan sampai lentur dan luntur selama masih ada umur, jangan sampai hilang selama dunia masih membentang, harus terus terlaksana selagi kita merasa cinta kepada sang idola," katanya.

Reporter: Sahrul Adimiharja, KPI/3D

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024