Latih Kreativitas Santri, TPA Nurul Mujahidin Ajarkan Menggambar Kaligrafi

Dakwahpos.com, Sumedang - Menggambar kaligrafi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan santri TPA Nurul Mujahidin di hari Sabtu. Pelajaran kaligrafi menjadi pelajaran yang banyak diminati para santri khususnya mereka yang menyukai seni menggambar dan mewarnai. Para santri sangat antusian dan bersemangat, terlihat dari persiapan alat tulis dan menggambar  mereka yang lengkap.

 

Seorang Asatidah TPA Nurul Mujahidin yang mengajar kelas TPA A1 bernama Habibah Siti atau akrab dipanggil Bu Ibah ini menjelaskan bahwa di TPA Nurul Mujahidin ini ada sekitar lima kelas dengan jadwal mengaji pukul dua  siang sampai pukul empat sore, yang terdiri dari TPA A1, TPA A2, TPA B1, TPA B2, dan TPA B3. Dengan usia santri mulaidari 6-13 tahun. Dengan Asatidah atau nama lainnya adalah pengajar, sebanyak lima orang dan kepala sekolah TPA Nurul Mujahidin bernama Ustadz Deni Fuad Amin S.Ag. yang juga merupakan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di salah satu SMA di Tanjungsari, Sumedang.

 

Di hari Sabtu ini biasanya pengajian dimulai pukul 14.00 WIB, diawali dengan doa memulai belajar, dilanjutkan dengan Senam Anak Sholeh (SAS) sekitar 15 menit. Lalu setelah itu anak-anak di suruh untuk membuat kaligrafi. Tema-tema kaligrafi disesuaikan dengan tingkatan kelas, kelas yang paling dini yaitu TPA A1 diajarkan kaligrafi yang lebih simple dan mudah. Setiap kelas memiliki tingkat kesulitan menggambar kaligrafi yang berbeda-beda.

 

"Tema-tema yang diajarkan mulai dari lafadz Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, asmaul husna, sampai pada mahfudzot. Adanya pelajaran membuat kaligrafi ini diharapkan para santri itu bisa berlatih menulis huruf hijaiyah dengan bagus dan indah, jadi tau nama-nama Allah SWT yang baik, dan pastinya melatih kreativitas dan inovatif dalam berkreasi sebebas mungkin sesuai imajinatif para santri" ujar Bu Ibah pada Dakwahpos.com, Sabtu (25/9/2021).

 

 

Selain kaligrafi, pelajaran yang ada dihari Sabtu adalah Imla' yaitu dimana  menyampaikan atau mendiktekan potongan kalimat atau kata-kata pendek dalam Al-Qur'an dengan suara keras dan makhorijul huruf yang baik dan benar, diulangi sebanyak tiga kali,  setelah mendengarkan para santri lalu menulisnya. Dan nanti akan dinilai siapa santri yang paling baik dalam menulis dan mendengarkan. Tujuan Imla'  adalah memberikan latihan kepada peserta didik penulisan huruf-huruf dan kalimat-kalimat dengan memperhatikan lebih seksama kalimat-kalimat yang banyak terjadi kesalahan dalam penulisan." Sesekali kami selingi pelajaran Imla' agar santri tidak bosan dan jenuh." Tambahnya.

 

Reporter : Zahra Fatiyatul Aula KPI/ III/D

 

Sent from Mail for Windows

 

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024