Dakwahpos.com, Sungai Mandau- Masjid Nurul Hikmah Sungai Mandau kembali melaksanakan pengajian anak-anak, setelah hampir setengah tahun ditiadakan semenjak pandemi melanda Indonesia. Walaupun pandemi covid-19 ini belum berakhir. Tetapi para orangtua sudah mulai menurunkan tingkat kecemasan terhadap anak-anak mereka.
Sehingga memberikan izin untuk kembali melaksanakan rutinitas setiap malam mereka yakni mengkaji Al-Qur'an di masjid. Meskipun Sungai Mandau adalah wilayah zona hijau. Kegiatan mengaji anak-anak tetap mematuhi protokol kesehatan.
Anak-anak di wajibkan mencuci tangan dengan sabun ataupun menggunakan handsanitizer yang telah di sediakan oleh pengurus masjid. Dan cara mengajarpun para guru membuat pembagian kelompok. Sehingga tidak terjadinya kerumunan yang ramai di satu orang guru.
Pengajian anak-anak ini sudah di mulai sejak bulan Mei lalu. Akan tetapi jumlah anak yang hadir tidak lagi seramai sebelum pandemi datang. Usaha dari para guru tidak dapat di salahkan lagi, mereka sudah beberapa kali menitipkan pesan agar anak-anak kembali meramaikan masjid di malam hari.
Bapak H. Rusli Toto, salah seorang guru senior di pengajian anak-anak menuturkan kekecewaan beliau
" Sebelum pandemi dulu bisa di lihat masjid ini penuh dengan teriakan anak-anak. Sampai ketika shalat mau di laksanakan kita harus memperingati dahulu supaya mereka tertib begitu takbir di kumandangkan. Tetapi sekarang sudah mulai berkurang anak-anak yang mau hadir. Entah itu alasannya karna takut virus atau karna sudah terlalu nyaman dengan libur selama ini. Ilmu itu bagaikan hewan liar, dan ilmu pengikatnya adalah rajin mengulangi. Bila hewan liar itu sudah lepas terlalu jauh maka akan timbul rasa malas untuk mengulanginya lagi" ujarnya (Jum'at 24/9/2021)
Reporter: Helmi Syarah
KPI/3B
Sehingga memberikan izin untuk kembali melaksanakan rutinitas setiap malam mereka yakni mengkaji Al-Qur'an di masjid. Meskipun Sungai Mandau adalah wilayah zona hijau. Kegiatan mengaji anak-anak tetap mematuhi protokol kesehatan.
Anak-anak di wajibkan mencuci tangan dengan sabun ataupun menggunakan handsanitizer yang telah di sediakan oleh pengurus masjid. Dan cara mengajarpun para guru membuat pembagian kelompok. Sehingga tidak terjadinya kerumunan yang ramai di satu orang guru.
Pengajian anak-anak ini sudah di mulai sejak bulan Mei lalu. Akan tetapi jumlah anak yang hadir tidak lagi seramai sebelum pandemi datang. Usaha dari para guru tidak dapat di salahkan lagi, mereka sudah beberapa kali menitipkan pesan agar anak-anak kembali meramaikan masjid di malam hari.
Bapak H. Rusli Toto, salah seorang guru senior di pengajian anak-anak menuturkan kekecewaan beliau
" Sebelum pandemi dulu bisa di lihat masjid ini penuh dengan teriakan anak-anak. Sampai ketika shalat mau di laksanakan kita harus memperingati dahulu supaya mereka tertib begitu takbir di kumandangkan. Tetapi sekarang sudah mulai berkurang anak-anak yang mau hadir. Entah itu alasannya karna takut virus atau karna sudah terlalu nyaman dengan libur selama ini. Ilmu itu bagaikan hewan liar, dan ilmu pengikatnya adalah rajin mengulangi. Bila hewan liar itu sudah lepas terlalu jauh maka akan timbul rasa malas untuk mengulanginya lagi" ujarnya (Jum'at 24/9/2021)
Reporter: Helmi Syarah
KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar