Status PPKM Menurun, Jama'ah Mulai Hadiri Pengajian Secara Beruntun
Dakwahpos.com, Cilegon- Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah Banten terus mengalami tren penurunan, bahkan semua Kota/Kabupaten sudah berada di zona kuning atau level 2, hal tersebut berimbas baik pada kegiatan keagaaman masyarakat yang ada.
Masjid al-Fudhollah, yang terletak di Kecamatan Jombang, Kota Cilegon merupakan masjid yang letaknya tepat berada di pinggir jalan. Masjid itu rutin mengadakan kegiatan pengajian keagamaan selama dua kali dalam satu minggu, namun ketika masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mengalami kenaikan saat itu, jama'ah pengajian yang hadir menurun akibat takut menimbulkan klaster penyebaran Covid-19 baru.
Pada hari Sabtu malam, tanggal 25 September 2021 kemarin, jama'ah mulai kembali meramaikan kegiataan mingguan tersebut. Dalam pengajian malam Ahad tersebut, kebetulan diisi oleh al-Mukarrom KH. Bahroni, beliau membacakan serta menjelaskan kitab "Durratun Nasihin" atau disebut mutiara nasihat. Kitab yang disusun oleh Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir al-Khaubawiyyi ini memuat berbagai nasihat dan petunjuk kehidupan yang dapat diamalkan oleh umat Islam. Bahkan, kitab ini merupakan salah satu kitab favorit di sejumlah pesantren. Tak hanya di Indonesia, kitab ini juga populer di Malaysia, Turki, dan India.
Dalam pembahasannya pada malam itu, al-Mukarrom KH. Bahroni membacakan satu buah hadits yang dimana kandungannya adalah, "Barang siapa yang punya harapan bertemu dengan Allah maka muliakanlah ahli Allah, yaitu orang yang membaca Al-Quran." kata beliau. Begitu mulia kedudukan serta derajat para ahli Al-Quran di sisi Allah sehingga para jama'ah pun sangat antusias mengikuti serta mendengarkan mau'idzah hasanah dari beliau.
Penulis sempat melontarkan pertanyaan pada sesi tanya jawab di akhir, pertanyaan yang penulis tanyakan yaitu, "Bagaimana orang-orang yang hafal Al-Quran dan pandai membaca Al-Qur'an tetapi akhlak serta perilakunya tidak mencerminkan Al-Quran, Apakah termasuk Ahli Allah?" Pertanyaan penulis tersebut dijawab oleh al-Mukarrom KH. Bahroni dengan jawaban, "Orang yang hafal Al-Quran tetapi akhlaknya jauh dari nilai-nilai Al-Quran belum bisa dikatakan sebagai Ahli Allah, karena sejatinya Ahli Al-Quran yang sebenarnya adalah mereka yang dekat dengan Al-Quran sekaligus mengamalkan isi Al-Quran yang terkandung di dalamnya." Jawab KH. Bahroni.
Setelah acara selesai, penulis berdialog dengan KH. Bahroni. Beliau sempat bercerita, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini berimbas dan terasa akibatnya pada kegiatan-kegiatan keagaaman di masyarakat. Kata beliau, tak sedikit masyarakat yang tidak menghadiri pengajian ketika penyebaran Covid-19 naik, bahkan banyak masjid-masjid yang meminta diliburkan, terutama mereka yang notabene adalah masyarakat perumahan atau komplek. Di pembahasan lain, KH. Bahroni bersyukur karena sekarang, seiring dengan tren penurunan Covid-19 ini, masyarakat kini sudah mulai ramai menghadiri pengajian kembali.
Reporter : Alif Safikri, Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar