Dakwahpos.com, Bandung- DKM Masjid Iqomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan kegiatan rutinan KAKIKU (Kajian Kitab Kuning) secara online pada Kamis (14/10/2021). Kajian kitab kuning di minggu ini diisi oleh Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag yang mengambil pembahasan dari kitab "Tafsir Al-Muyassar: Q.S Al-Baqarah ayat 67-72".
Al-Baqarah itu merupakan surat di Al-qur'an yang terbanyak halamannya yaitu terdiri dari 286 ayat, arti nya yaitu sapi betina dimana dalam pembahasan ayat nya lebih banyak menjelaskan terkait kaum terdahulu yaitu kaum bani Israil.
Prof. Dr. Rosihon Anwar ketika menjelaskan tafsir Al-baqarah ayat 67 mengatakan, bahwa ketika nabi Musa memerintahkan menyembelih sapi seharusnya lakukan saja perintahnya dan jangan banyak bertanya. Maka dari apapun itu ketika kita diperintah kemudian banyak tanya maka semakin berat untuk melaksanakannya, sebaliknya jika ketika di perintah kemudian bergegas mengerjakannya maka tidak akan berat untuk dilaksanakan.
"Pada saat itu orang-orang kafir mengira bahwa perintah yang dilakukan kepadanya untuk menyembelih sapi betina itu hanya main-main saja dan hanya gurauan semata. Padahal Allah menegaskan bahwa ucapan-ucapan seorang nabi itu semuanya adalah benar dan perintah dari Allah bukan hanya sekedar gurauan saja. Kata Prof. Dr Rosihon Anwar dalam penjelasannya.
Lebih lanjut Prof. Dr. Rosihon Anwar menjelaskan bahwa, Ketika mereka sudah mulai menyadari bahwa perkataan Nabi Musa itu benar, maka orang itu mulai menanyakan usia dari sapi betina itu, kemudian Musa menjawab bahwa sapi itu usia nya harus pertengahan, tidak terlalu tua dan tidak juga terlalu muda tetapi diantara keduanya atau pertengahan, dan ketika itu Musa memerintahkan untuk segera mengerjakannya karena sudah diberi tahu kriteria sapi betina tersebut.
"Ini menjadi nasihat bagi kita semua untuk janganlah kalian bertanya sesuatu yang apabila dijelaskan kepada kalian, maka akan mempersulit diri. Misalnya Jika ada satu perintah dari agama yang bersifat umum maka jangan dipersulit perintah itu dengan pertanyaan-pertanyaan yang seandainya pertanyaan itu dijawab maka akan mempersulit diri sendiri. Ujar guru besar Ilmu Tafsir UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Lalu kemudian mereka bertanya lagi kepada nabi musa perihal warna sapi betina tersebut, kemudian nabi musa menjawab yaitu sapi betina berwarna kuning pekat. Kemudian setelah mereka bertanya usia dan warna sapi betina tersebut, mereka belum cukup hanya sampai disitu kemudian mereka bertanya lagi, sebenarnya sapi apa yang dimaksud? Lalu Musa menjawab, sapi betina yang tidak pernah dipakai untuk membajak tanah dan yang tidak pernah dipakai mengangkat air. Kemudian setelah mereka bertanya dengan banyak pertanyaan akhirnya mereka menyembelihnya dan hampir saja tidak melakukannya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Sunan Gunung Djati berpesan bahwa dalam tafsir tersebut ada dua karakter yang berbeda yaitu karakter Nabi Musa dan Kaum Bani Isral. Dimana karakter Nabi Musa ini merupakan karakter seorang tokoh agama yang tidak pernah bosan untuk menghadapi umatnya untuk melayani dengan penuh kesabaran. Lalu kemudian ada karakter kaum Bani Israil yang dimana mereka tidak pernah merasa puas dengan pemberian serta orang yang selalu mempersulit diri.
Reporter : Faishal Fadhilah
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Al-Baqarah itu merupakan surat di Al-qur'an yang terbanyak halamannya yaitu terdiri dari 286 ayat, arti nya yaitu sapi betina dimana dalam pembahasan ayat nya lebih banyak menjelaskan terkait kaum terdahulu yaitu kaum bani Israil.
Prof. Dr. Rosihon Anwar ketika menjelaskan tafsir Al-baqarah ayat 67 mengatakan, bahwa ketika nabi Musa memerintahkan menyembelih sapi seharusnya lakukan saja perintahnya dan jangan banyak bertanya. Maka dari apapun itu ketika kita diperintah kemudian banyak tanya maka semakin berat untuk melaksanakannya, sebaliknya jika ketika di perintah kemudian bergegas mengerjakannya maka tidak akan berat untuk dilaksanakan.
"Pada saat itu orang-orang kafir mengira bahwa perintah yang dilakukan kepadanya untuk menyembelih sapi betina itu hanya main-main saja dan hanya gurauan semata. Padahal Allah menegaskan bahwa ucapan-ucapan seorang nabi itu semuanya adalah benar dan perintah dari Allah bukan hanya sekedar gurauan saja. Kata Prof. Dr Rosihon Anwar dalam penjelasannya.
Lebih lanjut Prof. Dr. Rosihon Anwar menjelaskan bahwa, Ketika mereka sudah mulai menyadari bahwa perkataan Nabi Musa itu benar, maka orang itu mulai menanyakan usia dari sapi betina itu, kemudian Musa menjawab bahwa sapi itu usia nya harus pertengahan, tidak terlalu tua dan tidak juga terlalu muda tetapi diantara keduanya atau pertengahan, dan ketika itu Musa memerintahkan untuk segera mengerjakannya karena sudah diberi tahu kriteria sapi betina tersebut.
"Ini menjadi nasihat bagi kita semua untuk janganlah kalian bertanya sesuatu yang apabila dijelaskan kepada kalian, maka akan mempersulit diri. Misalnya Jika ada satu perintah dari agama yang bersifat umum maka jangan dipersulit perintah itu dengan pertanyaan-pertanyaan yang seandainya pertanyaan itu dijawab maka akan mempersulit diri sendiri. Ujar guru besar Ilmu Tafsir UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Lalu kemudian mereka bertanya lagi kepada nabi musa perihal warna sapi betina tersebut, kemudian nabi musa menjawab yaitu sapi betina berwarna kuning pekat. Kemudian setelah mereka bertanya usia dan warna sapi betina tersebut, mereka belum cukup hanya sampai disitu kemudian mereka bertanya lagi, sebenarnya sapi apa yang dimaksud? Lalu Musa menjawab, sapi betina yang tidak pernah dipakai untuk membajak tanah dan yang tidak pernah dipakai mengangkat air. Kemudian setelah mereka bertanya dengan banyak pertanyaan akhirnya mereka menyembelihnya dan hampir saja tidak melakukannya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Sunan Gunung Djati berpesan bahwa dalam tafsir tersebut ada dua karakter yang berbeda yaitu karakter Nabi Musa dan Kaum Bani Isral. Dimana karakter Nabi Musa ini merupakan karakter seorang tokoh agama yang tidak pernah bosan untuk menghadapi umatnya untuk melayani dengan penuh kesabaran. Lalu kemudian ada karakter kaum Bani Israil yang dimana mereka tidak pernah merasa puas dengan pemberian serta orang yang selalu mempersulit diri.
Reporter : Faishal Fadhilah
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar