Dakwahpos.com,Bandung – DKM Masjid Al-ihsan, tanggerang mengadakan ceramah mingguan Rabu (27/10/2021) disampaikan oleh Ustadz Salim dalam pembahasan "Berharap Dan Takut Hanya Kepada Allah SWT" dan banyak sekali dihadiri oleh masyarakat.
"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Allah pasti menjaganya. Dia akan menunjuki orang tersebut menuju perkara yang terbaik di dunia dan akhirat. Takwa kepada Allah adalah mengerjakan ketaatan kepada-Nya berdasarkan wahyu yang sudah Dia turunkan. Dan disertai dengan mengharap pahala dari sisi-Nya. Kemudian meninggalkan maksiat berdasarkan wahyu-Nya dan disertai perasaan takut akan adzab-Nya" Ujar Ustad Salim
Dari yang disampaikan ustad, dapat kita simpulkan bahwa Allah akan memuliakan orang yang bertakwa kepadanya dan menjauhi larangan-Nya, akan tetapi jika melanggar perintah-Nya maka akan mendapat perkara yang tidak disangka-sangka.
Kemudian ustad berkata "Ada sebuah kalimat yang agung, yang diucapkan oleh Khalifah ar-Rasyid Ali bin Abu Thalib radhiallahu 'anhu, kalimat ini termasuk jawami'ul kalam, kalimat yang sempurna, dan besar manfaatnya karena membawa kepada kesuksesan dunia dan akhirat. Beliau mengatakan, "Rasa harap dan takut adalah dua amalan hati yang tidak bisa diteliti dan diketahui kecuali hanya Allah Tabaraka wa Ta'ala saja. Dialah yang mengetahui apa yang ada di hati. Dialah yang ilmunya meliputi segala sesuatu. Dan menghitungnya secara terperinci"
Wajib bagi seseorang dalam setiap rasa harap atau raja' nya untuk senantiasa hatinya bergantung kepada Allah. Tidak boleh ia berharap kecuali hanya kepada Allah. Tidak boleh berharap kebaikan dunia dan akhirat kecuali hanya kepada Allah. Karena semua kebaikan berada di tangan dan kuasa Allah Jalla fi Ula.
"Tidak boleh seseorang menggantungkan hati dan cita-citanya hanya kepada dirinya, kecerdasannya, pemahamannya, usahanya, dan juga kepada orang lain" Ujar Ustad Salim
Gantungkanlah hati dan harapannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jangan juga seseorang hanya mengatakan, "Aku tidak berharap kecuali hanya kepada Allah.", tapi seharusnya ia juga tancapkan hal itu dalam keyakinannya dengan penuh keimanan di hati. Sehingga membuahkan rasa percaya yang kuat kepada Allah. Rasa tawakal kepada-Nya. Dan melakukan ketaatan untuk meraih ridha-Nya. Inilah yang diinginkan dari seseorang yang jujur keimanannya yang benar-benar berharap kepada Allah.
Reporter: Annisa Aprilyanti
Mahasiswa KPI 3A UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar