Dakwahpos.com, Bandung - Mukjizat Al Qur'an mengandung pelajaran yang dapat dipetik sepanjang masa, kemukjizatan Al Quran tersebut mempunyai hikmah yang dapat dipetik dan dijadikan sebuah pelajaran bagi setiap orang yang mengharapkan ridha Allah swt, pendamba syafaat Rasulullah saw dan diturunkan rahmat secara deras untuknya.
Masjid Ikomah UIN Sunan Gunung Djati mempunyai program kultum setelah shalat dzuhur yang salah satu tujuan adanya kegiatan tersebut ialah untuk menggali hikmah yang berada dalam Al Qur'an
Pada tanggal 15 September 2021, Ustadz Dr. Dadang Darmawan M. Ag membawakan materi tentang hikmah buah Tin dan Zaitun. Yang disebut-sebut sebagai buah surga serta buah yang mempunyai keberkahan, Al Qur'an menjelaskan tentang buah Tin dan Zaitun dalan QS Tiin ayat ke satu surat ke sembilan puluh lima.
Dalam memahami buah Tin dan Zaitun, para ulama terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, dengan menakwilkannya sebagai sebutan lain dari kaum Nabi Nuh as dan Hud as. Kedua, dengan tidak menakwilkannya. Dengan menyebutnya sebagai pohon yang bisa tumbuh dalam berbagai kondisi iklim dunia serta dapat berbuah sepanjang masa.
"Pohon Tin adalah pohon yang sanggup hidup dalam berbagai cuaca, di cuaca bersalju dia bisa hidup. di cuaca Gunung Sahara dia bisa hidup, di cuaca tropis dia bisa hidup, bahkan pohon Tin kalau ditanam di gurun pasir, dia akan terus akarnya mencari sumber air kedalam tanah hingga akhirnya terkadang ia menjadi satu-satunya pohon yang ada di gurun pasir, dia menjadi tempat berteduh bagi orang-orang yang kepanasan dan terus berbuah baik, buah yang matang dipohon maupun yang jatuh ke tanah yang sudah kering semuanya bisa dimakan seolah-olah pohon itu berbuah sepanjang masa". ujar dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati itu.
Ustadz Dr. Dadang Darmawan M. Ag juga menambahkan "Pohon Zaitun di lain pihak disebut dengan sajarotun mubarokah, pohon yang diberkati. Orang Arab mengatakan sesuatu itu diberkati kalau dia berbuah bermanfaat sepanjang masa. Pohon Zaitun terus berbuah sepanjang masa, buahnya bisa di makan langsung, bisa diperas menjadi minyak, pohonnya bisa di jadikan kayu bakar, abunya bisa di pakai untuk mencuci sutra, seluruh pohon itu dari mulai akar batang maupun daun bermanfaat".
Beliau menerangkan bahwa manusia ialah sebaik-baik makhluk yang diciptakan oeh Allah swt. Karena itu, belajar dari pohon Tin dan Zaitun memberikan hikmah kepada kita agar mampu menjadi seseorang yang bisa bertahan dalam kondisi apapun, dalam situasi apapun. Tidak mudah putus asa menghadapi keadaan dan selalu bermanfaat untuk lingkungan, saudara-saudara, teman-teman, serta institusi kita.
Nasehat terakhir beliau ialah "Hadirin rahimakumullah, kalau itu yang dilakukan maka berlakulah apa yang juga terjadi pada pohon zaitun, pohon zaitun itu penampilannya tidak terlalu bagus tetapi orang pertahankan sampai ada pohon zaitun yang berumur ribuan tahun tidak ditebang. Kenapa? karena dia bermanfaat. Tapi rahimakumullah, kalau kita bermanfaat dan terus memberikan kebaikan seperti pohon Tin dan pohon Zaitun dimanapun kita tinggal, dimanapun kita bekerja, dimanapun kita berkarir, dimanapun kita ada, kita akan selalu dipertahankan oleh orang-orang disekitar kita karena mereka tidak mau kehilangan kita".
Reporter : Indra Margana
Mahasiswa KPI
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar