Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan KAKIKU (kajian kitab kuning) kitab tafsir melalui zoom, Rabu (24/03/21). Kegiatan yang diisi oleh Prof. Dr. H. Rosihon Anwar M. Ag ini mengangkat tema "Ciri-ciri Orang Munafik"
Dalam ceramahnya Prof. Dr. H. Rosihon Anwar mengungkapkan bahwa orang-orang munafik lebih senang kesesatan dibandingkan mendapat petunjuk dari Allah SWT.
"Dalam qur'an surah Al-Baqarah ayat 16 ini pada awal ayatnya menerangkan dan menceritakan tentang orang-orang munafik yang lebih menyenangi kesesatan dari pada mendapatkan petunjuk dari Allah Swt", ujarnya.
Prof. Dr. H. Rosihon juga menerangkan bahwa orang-orang munafik ini memberi kesesatan seperti transaksi jual beli.
"Di sini Allah mengekspresikannya atau menyampaikannya dengan menggunakan model transaksi jual beli, ya jadi untuk menunjukkan bahwa ada sesuatu yang berharga yang kemudian ditukar oleh mereka orang-orang kafir ini untuk memberikan kesesatan jadi seperti proses jual beli,'
Dan sungguh transaksi mereka adalah transaksi yang lebih buruk, transaksi yang sangat rugi. Jadi seperti itulah cara hidup mereka atau paradigma hidup orang-orang munafik", ungkapnya lebih lanjut.
Prof. Rosihon lebih lanjut menerangkan perumpaan lain tentang orang orang munafik ini seperti mereka menyalakan api unggun yang cahayanya tidak menerangi mereka.
"Perumpamaan lain orang-orang munafik itu seperti mereka menyalakan api ya bisa disebut api unggun lah, ketika kita menyalakan api pasti ya cahayanya itu bisa menerangi sekitar, berbeda dengan orang-orang munafik yang menyalakan api akan tetapi Allah padamkan cahayanya, orang-orang munafik benar-benar berada di kegelapan yang kegelapannya ini benar-benar gelap, sehingga mereka tidak bisa melihat apa-apa", pungkasnya.
Reporter : Al-kindi Nur Fuadi, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Dalam ceramahnya Prof. Dr. H. Rosihon Anwar mengungkapkan bahwa orang-orang munafik lebih senang kesesatan dibandingkan mendapat petunjuk dari Allah SWT.
"Dalam qur'an surah Al-Baqarah ayat 16 ini pada awal ayatnya menerangkan dan menceritakan tentang orang-orang munafik yang lebih menyenangi kesesatan dari pada mendapatkan petunjuk dari Allah Swt", ujarnya.
Prof. Dr. H. Rosihon juga menerangkan bahwa orang-orang munafik ini memberi kesesatan seperti transaksi jual beli.
"Di sini Allah mengekspresikannya atau menyampaikannya dengan menggunakan model transaksi jual beli, ya jadi untuk menunjukkan bahwa ada sesuatu yang berharga yang kemudian ditukar oleh mereka orang-orang kafir ini untuk memberikan kesesatan jadi seperti proses jual beli,'
Dan sungguh transaksi mereka adalah transaksi yang lebih buruk, transaksi yang sangat rugi. Jadi seperti itulah cara hidup mereka atau paradigma hidup orang-orang munafik", ungkapnya lebih lanjut.
Prof. Rosihon lebih lanjut menerangkan perumpaan lain tentang orang orang munafik ini seperti mereka menyalakan api unggun yang cahayanya tidak menerangi mereka.
"Perumpamaan lain orang-orang munafik itu seperti mereka menyalakan api ya bisa disebut api unggun lah, ketika kita menyalakan api pasti ya cahayanya itu bisa menerangi sekitar, berbeda dengan orang-orang munafik yang menyalakan api akan tetapi Allah padamkan cahayanya, orang-orang munafik benar-benar berada di kegelapan yang kegelapannya ini benar-benar gelap, sehingga mereka tidak bisa melihat apa-apa", pungkasnya.
Reporter : Al-kindi Nur Fuadi, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar