Memaknai Ujian Hidup Seorang Muslim

Dakwahpos.com, Serang - Pada hari Sabtu, (30/10/2021), Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) At-Taqwa mengadakan kegiatan kultum. Kegiatan ini rutin diadakan setiap seminggu sekali yaitu pada hari Sabtu. Dengan penceramah Ustadz Abdul Muiz yang membawakan materi tentang "Ujian Hidup Seorang Muslim".

 

Dalam ceramahnya Ustadz Abdul Muiz mengatakan, ujian dalam hidup itu bersifat umum, sifatnya sangat banyak sekali, sangat luas. Ada orang yang diuji dari sisi istrinya, anak-anaknya, keluarganya, jabatannya, dan aja juga orang yang diuji dari gelar dan profesinya. Allah menjelaskan dalam firman-Nya : "Kita ini adalah ujian bagi sebagian yang lain".

 

"Kawan kita ujian bagi kita, kita pun ujian bagi kawan kita. Bahkan ujian akan terasa lebih berat manakala kita sesama profesi. Sebagai contoh, seorang pedagang yang sama-sama dagangannya, maka disitu akan terjadi kecemburuan, fitnahnya akan muncul diarah itu. Seorang dosen akan diuji sesama dosennya." Ujarnya.

 

Ustadz Abdul Muiz menjelaskan lebih lanjut, maka Rasulullah SAW bersabda : dari Abu Hurairah ra. diriwayatkan secara marfu'an, "Tidaklah cobaan atau ujian senantiasa menimpa seorang laki-laki beriman dan wanita yang beriman pada jiwanya, dan ujian yang menimpa pada anak-anaknya, dan hartanya, sampai ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak membawa dosa sedikit pun".

 

"Ini merupakan tujuan Allah setiap kita ditimpa oleh ujian. Kalau kita merenungi baik ujian itu menimpa anak, istri, harta benda atau apapun dari diri kita, maka tujuannya hanya satu, yaitu Allah ingin berjumpa dengan kita dalam keadaan tidak membawa dosa sedikit pun." Ujar Ustadz Abdul Muiz  

 

Terakhir beliau menambahkan, barangsiapa yang murka, marah tatkala dia diuji oleh Allah, maka Allah pun akan mendatangkan kemurkaan-Nya di dunia sebelum di akhirat. Kalau dia bersabar ditimpa ujian dari Allah, dengan seraya mengucapkan laa haula walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim, tiada daya dan upaya kecuali dari Allah SWT, kemudian dia bersabar, sebagaimana sabda Nabi, "kesabaran itu tatkala hantaman pertama," maka Allah menginginkan dengan kesabaran tersebut, manakala nanti dia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak membawa dosa sedikit pun.

 

 

Reporter : Tasfiyatul Qolbi Azzahra

Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024