Dakwahpos.com, Cianjur - Siswa SMKN 1 Cibinong Cianjur mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan oleh sekolah, Rabu (06/09/21). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa yang akan mengikuti pembelajaran secara tatap muka.
Penyelenggaran vaksinasi tersebut dilakukan seminggu sebelum siswa masuk sekolah agar ketika sistem pembelajaran tatap muka berlangsung, seluruh siswa telah memiliki sertifikat vaksin. Ditujukan untuk menjaga keamanan dalam pembelajaran tatap muka sehingga siswa tidak mudah terpapar covid-19.
Yunisa Listania, siswa kelas XI SMKN 1 Cibinong mengatakan, bahwa penyeleggaraan vaksin dilakukan secara sistematis dan tertib, para siswa diminta untuk berjajar sesuai dengan nomor urut absen, juga dibagi menjadi beberapa sesi agar tidak terjadinya kerumunan dalam pelaksaaan vaksin tersebut. Dimulai dengan siswa kelas 10, lalu kelas 11 dan diakhiri oleh siswa kelas 12.
"Sebenarnya, sebelum diadakan vaksin juga telah dilakukan pembelajaran secara tatap muka, namun sistemnya dengan cara terbatas dan rolling, jadi dilakukan pergiliran setiap minggunya, kalau kelas X dan XI itu di rolling, tapi untuk kelas XII tidak" Kata Yunisa. Meskipun vaksin belum dilakukan, ternyata telah dilaksanakan pembelajaran tatap muka pada hari Senin tanggal 6 September 2021.
Namun seminggu setelahnya, yakni setelah dilaksanakan vaksin, seluruh siswa masuk sekolah secara bersamaan dan tidak ada sistem rolling lagi. Menurut Yunisa, tidak ada salah satu pun temannya yang pernah terkonfirmasi atau telah mengalami positif corona, maka dirasa masih aman namun protokol kesehatan tetap diterapkan. Seperti diwajibkannya memakai masker, membawa antiseptik dan selalu menjaga jarak.
Saat sebelum dilaksanakan vaksin juga, siswa hanya melaksanakan pembelajaran secara tatap muka dengan setengah hari atau hanya sampai jam 12 siang. Kantin dan pedangang-pedangang yang biasa ada di dalam sekolah pun masih tidak diperbolehkan untuk berdagang, dikarenakan masih dalam tahap percobaan dan demi kedisiplinan siswa.
Berbeda halnya ketika telah dilaksanakan vaksin, sistem pembelajaran secara tatap muka dilaksanakan menjadi full time. Pedagang-pedagang pun sudah diperbolehkan untuk berdagang namun harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dan menjaga ketertiban. Seperti membatasi jumlah pelanggan yang masuk, dan menjaga jarak.
Dalam kegiatan upacara bendera pada hari senin, siswa diwajibkan untuk memakai masker, serta untuk barisan telah diatur oleh pengurus osis, disiapkan juga para PMI untuk siap siaga ketika ada salah satu siswa yang tiba-tiba jatuh sakit.
Nuansa berbeda pun ada setelah kurang lebih dua tahun tidak dilakukannya pembelajaran secara tatap muka, yakni adanya kegiatan Siroh (Siraman Rohani) setiap hari kamis. Yunisa mengatakan, kegitan tersebut dilakukan terpisah antara siswa laki-laki dan perempuan, untuk siswa laki-laki melakukan kegiatan tersebut di Aula sedangkan untuk siswa Perempuan di Musala.
Dalam rangka melaksanakan salah satu praktikum mata pelajaran, dilakukan secara 2 sesi, "Jadi dari jumlah siswa 35 orang dibagi menjadi dua, untuk sesi yang pertama 20 orang dan untuk sesi yang kedua 15 orang. Tidak ada kendala apapun, bahkan kami begitu antusias dan semangat dalam praktikum ini," Kata Yunisa saat akan melaksanakan praktikum dari jurusan Administrasi Perkantoran.
Umumnya, mulai saat ini sekolah-sekolah telah melaksanakan pembelajaran secara tatap muka, dan pastinya akan dipersiapkan segala hal menjelang tatap muka tersebut, tak hanya memperhatikan protokol kesehatan, namun juga harus memperhatikan kondisi dan kesiapan para siswa. Agar terciptanya tujuan seluruh masyarakat yang telah lama dinanti, yakni kembali dalam kehidupan normal seperti kurang lebih dua tahun yang lalu.
Andiani Eka Destianti, KPI/5A
Tidak ada komentar
Posting Komentar