Alasan Pancaroba Jadi Musim Penyakit

Cuaca yang berubah tak menentu dari panas ke hujan dan ke panas lagi atau yang dikenal dengan dengan musim pancaroba membuat daya tahan tubuh jadi menurun. Musim pancaroba adalah peralihan dua musim utama di negara tropis, yaitu antara musim hujan dan kemarau.

Musim pancaroba terjadi dua kali selama setahun yaitu peralihan dari musim hujan ke musim kemarau biasanya terjadi di bulan Maret dan April, dan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan terjadi di bulan September-Oktober. Di awal Oktober ini, hujan sering turun di pagi hari, sedangkan esok harinya panas terik.

Musim pancaroba tak hanya akan menyebabkan masalah cuaca, tapi juga akan menyebabkan daya tahan tubuh rendah sehingga rentan alami penyakit diantaranya adalah panas dalam, batuk, pilek, dan lainnya. Mengapa demikian? Karena saat musim pancaroba, cuaca yang berubah akan mengubah tekanan udara, suhu, serta komposisi udara. Hal ini akan menciptakan kondisi yang sesuai untuk tempat berkembangnya kuman dan virus di sekitar manusia.

Serangan kuman dan virus ditambah lagi dengan daya tahan tubuh yang rendah akan menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit. Tak hanya orang yang punya daya tahan tubuh rendah saja, bahkan orang yang memiliki alergi sekalipun berpotensi terserang penyakit berat di musim pancaroba. Bagi penderita alergi, meningkatnya serbuk sari dan debu di udara dapat memicu gejala alergi yang memperberat flu dan panas dalam.

Tentunya kita sebagai masyarakat yang hidup di musim pancaroba ini, jangan khawatir karena ada cara atau tips untuk menjaga daya tahan tubuh salah satunya dengan menambah asupan cairan, mineral, serta vitamin. Kalau kebutuhan mineral dan vitamin tercukupi, maka daya tahan tubuh meningkat dari berbagai penyakit di musim pancaroba.


Nadiya Nadha Fakhira

Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati

Cibiru Hilir, Bandung, Jawa Barat

081573828404

nadiyanadhafakhira@gmail.com

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024