"Sikap toleransi sangat dianjurkan bagi umat yang beragama, andai kata umat beragama tidak memiliki sikap tersebut, maka akan timbul deskriminasi antara kaum mayoritas terhadap kaum minoritas".
Toleransi antar umat beragama sangatlah penting dan dibutuhkan di negeri kita Indonesia, mengingat negara yang kaya akan suku, budaya, bahasa, ras, dan agama. Mengapa begitu dibutuhkan ? kembali lagi pada arti toleransi itu sendiri yaitu sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik antar individu maupun kelompok untuk menghadirkan perdamaian dalam keberagaman, perlu menerapkan sikap toleransi.
Toleransi dalam agama islam berarti sikap saling menghargai dan menghormati keyakinan dan agama lain, dimana sikap saling membantu, gotong-royong, serta tidak ada unsur membela agama sendiri, bukan berarti kita harus ikut serta menta'ati dan menjalani agama yang berbeda dengan kita tetapi mencoba menghargai dan tidak merasa paling benar ketika terjadi perbedaan. Sama-sama berlaku baik, lemah lembut, dan saling mema'afkan ketika terjadi permasalahan, Yang terpenting dalam toleransi antar umat beragama yakni tidak bersikap sinkretisme artinya mencari kesamaan antara agama islam dengan agama lain sehingga timbul kesetaraan. Sikap inilah yang dilarang oleh Allah karena dapat menimbulkan syirik (menyekutukan Allah). Sebab dalam Al Qur'an Surat Ali Imran : 19 sudah dijelaskan yang artinya "agama yang di ridha'i disisi Allah hanyalah islam". Dengan begitu sikap toleransi sangat memberi pengaruh bagi kehidupan karena sikap nya yang terkesan baik, dan positif sehingga ketika kita menerapkan sikap tersebut dampak yang akan di dapat sangatlah baik.
Fakta social membuktikan ketika saya mondok di salahsatu pesantren di Tasikmalaya dimana sangat menerapkan rasa menyanyagi antar sesama dan sikap toleransi kehidupan yang kita jalani sangatlah tenang dan mudah meminta pertolongan ketika musibah melanda, banyak orang yang peduli, membantu, serta menyayangi ketika saya dalam keadaan susah. Kembali lagi kepada pembahasan sekarang, dimana ketika itu saya menerapkan sikap toleransi kepada teman-teman tak hanya belajar di kelas saja, melainkan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Meski begitu dalam satu agama pun berbeda-beda banyak organisasi- organisasi, ormas dan lain sebagainya, yang memang dapat menimbulkan permasalahan ketika tidak bisa mengatasinya dengan baik, dengan menerapkan sikap toleransi itu sendiri.
Ketika kita paham apa arti toleransi yang sesungguhnya, maka kita tidak akan seenaknya sendiri melakukan sesuatu, tidak merasa benar sendiri, serta tidak memaksakan orang-orang untuk menjalani agama yang sama dengannya. Contoh ; memaksa orang lain untuk masuk islam (mu'alaf) Janganlah memaksa seorangpun untuk masuk islam.
Islam adalah agama yang jelas dan gamblang tentang semua ajaran dan bukti kebenarannya, sehingga tidak perlu memaksakan seseorang untuk masuk ke dalamnya. Orang yang mendapat hidayah, terbuka, lapang dadanya, dan terang mata hatinya pasti akan masuk islam dengan bukti yang kuat. Dan barang siapa yang buta mata hatinya, tertutup penglihatan dan pendengarannya maka tidak layak baginya masuk islam dengan paksa. (Tafsir Ibnu Katsir). Melihat contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa biarkan seseorang masuk islam dengan keinginanya sendiri, adapaun kita belum bisa mengajak orang lain ke jalan yang benar, setidaknya kita mencoba berikhtiyar agar supaya mereka memiliki ketertarikan sendiri terhadap Islam, dengan tetap menerapkan sikap toleransi antar umat beragama.
Silmie Rusydiani Sholihah
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, Jawa Barat
Jalancagak, Des. Maruyung Kec. Pacet, Kab. Bandung
081324960958
Tidak ada komentar
Posting Komentar