Indonesia yang memiliki jumlah pengguna media sosial tertinggi patutlah ramai juga dalam isu-isu hoax yang tersebar dalam media sosial. Kasus isu hoax ramai diperbincangkan ketika Indonesia sedang dalam masa Pemilu, disaat itu para penyebar hoax ramai-ramai menyerang lawan politik untuk saling menjatuhkan. Banyak sekali oknum yang menyebarkan isu hoax demi bayaran dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Menurut dewan pers terjadinya kasus-kasus hoax di Indonesia akibat krisi kepercayaaan terhadap media mainstream. Hoax adalah dampak dari perubahan fungsi dari media sosial, yang awalnya bertujuan untuk mencari pertemana kini beralih fungsi menjadi sarana penyampaian pendapat politik dan saling mengomentari pandangan orang lain. Dan isu hoax ini dijadikan sebagai mata pencarian bagi oknum yang tidak bertanggung jawab, yang tidak mempedulihan efek atau resiko yang didapat bagi masyarakat banyak.
Ciri-ciri hoax didistribusikan melalui media email atau media-media yang memiliki efek besar terhadap masyarakat yang isinya membuat panik atau cemas pembaca dan diakhiri dengan imbuhan agar para pembaca menyebarkan berita tersebut. Berhati-hati dalam mengabil kesimpulan dari berita pahami terlebih dahulu serta mengecek kebenarannya dahulu. Bijaklah dalam bermedia sosial jangan menyebarkan berita-berita yang dapat menimbulkan kepanikan kedapada masyarakat banyak.
Dalam berita hoax kita tidak perlu langsung panik ketika membacanya lebih baik kita mengecek kebenarannya terlebih dahulu sebelum menyebarkannya kepada keluarga. Teliti dalam membaca berita jangan mudah terprovokasi lihatlah berita dari sumber terpercaya semperti media yang sudah memiliki lembaga hukum yang jelas.
Semoga kita semua dapat bijak dalam menerima informasi, jauhi perdebatan di media sosial hargai setiap pandangan orang-orang. Karena setiap manusia memiliki pandangan sendiri kita sebagai sesama tidak patut untuk menyalahkan pandangan bila ada yang salah makan ingkatkan bukan untuk menyalahkan. Hidup bertoleransi memang tidak mudah tapi ketika kita bertoleransi hidup terasa mudah karena dihargai satu sama lainnya.
Roby Firdaus
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat.
Tidak ada komentar
Posting Komentar