Tidak bisa kita pungkuri, bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan akan terjadinya bencana alam, yang mana sebagai negara kepulauan, Indonesia dilewat garis khatulistiwa. Sehingga menyebabkan negara Indonesia beriklim tropis dan memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Hal tersebut menyebabkan perubahan musim yang tidak pasti, dan membuat Indonesia rentan terhadap bencana hidrometeorologi seperti kekeringan, tanah longsor, banjir, angin puting beliung.
Terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor sejatinya memang berada di luar kendala manusia. Namun, bukan berarti kita sebagai masyarakat tinggal diam saja tanpa adanya upaya penanganan dan langkah penanganan. Apalagi saat ini, dimana dunia sedang menghadapi adanya pemanasan global.
Kita sebagai masyarakat, yang bisa merasakan kenikmatan alam dan juga merasakan kerugian apabila terjadi bencana sangatlah perlu adanya penguatan mitigasi dan kepekaan terhadap bencana yang mana harus lebih ditingkatkan lagi guna mengurangi kerugian baik material mapun non material.
Sebagai penikmat alam, kita tidak boleh hanya merasakan kenikmatanya saja sehingga keenakan dan lupa untuk menjaga dan melestarikan alam tersebut. Dan pada akhirnya kita tidak sadar adanya proses campur tangan yang menyebabkan adanya kerusakan, seperti halnya penebangan pohon secara massif, sehingga hal tersebut mengundang suatu bencana seperti halnya terjadi banjir.
Sebagai masyarakat madani kita harus sadar untuk menjaga kelestarian lingkungan, dimulai dari diri kita sendiri. Selain itu juga, kita perlu adanya pemahaman mengenai mitigasi bencana, supaya sebelum bencana terjadi, masyarkat dapat mengambil langkah paling bijak dan juga bisa meminimalkan dampak bencana alam yang menimpa.
Resta Komalasari
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tasikmalaya, Jawa Barat
081310631586
Tidak ada komentar
Posting Komentar