Di era globalisasi ini, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam kebutuhan bersosialisasi dan komunikasi. Hanya dalam satu genggaman, seluruh manusia di muka bumi kini bisa dengan mudahnya bertukar informasi, mengakses gambar atau video, hingga pengetahuan baru tanpa celah. Beberapa media sosial yang kita gunakan karena kemudahannya adalah Instagram, Twitter, YouTube, Facebook, WhatsApp, dan lain-lain.
Saking mudahnya, kita jadi sering lupa diri dan malah menghabiskan waktu dengan scrolling medsos. Di samping itu, sekarang marak pula terjadinya penyalahgunaan medsos seperti penyebaran hoax, penyebaran ujaran kebencian, dan hal-hal fatal lainnya yang bisa merugikan banyak pihak
Namun, penggunaan media sosial tidak hanya memberikan dampak positif di dalamnya, melainkan juga negative seperti Hate Speech atau ujaran kebencian. Banyak ditemui komentar maupun isi konten yang memuat ujaran kebencian kepada seseorang, sehingga hal tersebut pun memberikan efek negatif kepada seseorang yang dituju.
Hate speech merupakan suatu tindakan yang harus dihindari. Cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hal itu adalah manajemen emosi dan merefleksikan diri. Karena, hate speech keluar karena luapan emosi dalam diri, sehingga ditulis tanpa memikirkan akibat kedepannya. Maka dari itu, berpikirlah sebelum berkomentar.
Ini tentu menjadi dilema tersendiri bagi para pengguna media sosial, terutama jika Anda pernah mengalami masalah ini. Bukan tanpa alasan, masalah ini mempunyai berbagai dampak buruk bagi kesehatan mental. Bahaya membaca atau memberikan komentar negatif di media sosial pun beragam. Mulai dari kecemasan atau kegelisahan, menurunnya percaya diri, hingga efek depresi.
Berhati hatilah dalam berkomentar, karena hal tersebut dapat berpengaruh terhadap mental seseorang. Mari sama-sama mulai berkomentar dengan baik, pertimbangkan perasaan orang lain agar orang lain pun mampu mengerti dan menghargai perasaan diri kita.
Tidak ada komentar
Posting Komentar