Musim Peralihan, Penuh Tantangan


Musim peralihan antara musim utama di daerah iklim muson, yaitu di antara musim penghujan dan musim kemarau sering dikenal dengan sebutan pancaroba. Masa pancaroba ini umumnya terjadi pada bulan Maret-April dan September-Oktober. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan dari musim kemarau ke hujan, Rabu (22/09)

Masa pancaroba sering ditandai dengan adanya frekuensi badai yang tinggi, hujan es, hujan deras yang disertai dengan angin kencang, petir dan guntur. Hal ini dapat menyebabkan rawan terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor dan angin puting beliung.

Masa pancaroba juga kerap diidentikan dengan meningkatnya frekuensi penyakit saluran pernafasan, seperti asma, influenza/flu-pilek dan batuk. Disamping itu, rentan pula nyeri sendi dan gangguan pencernaan. Perubahan iklim akan menyebabkan kelembaban udara dan perubahan suhu yang cukup signifikan sehingga akan menimbulkan berbagai penyakit. Hal ini dipicu oleh virus dan bakteri yang dapat hidup lebih lama dan mudah berkembang biak di area yang lembab. 

Di Indonesia musim peralihan ini merupakan hal yang patut diwaspadai. Karena, tidak sedikit bencana alam dan penyakit yang ditimbulkan akibat musim ini. Pemerintah dan masyaratpun sudah seharusnya bekerja sama dengan baik sehingga dapat meminimalisir kerugian yang di sebabkan musim pancaroba ini.

Hal yang dapat kita lakukan adalah dengan memulai hidup lebih sehat, bersih dan peduli akan lingkungan. Istirahat yang cukup, pola makan yang sehat dan seimbang, rutin berolahraga, memperbanyak minum air putih dan mengonsumsi multivitamin adalah beberapa bentuk antisipasi diri untuk menghadapi musim ini.

Pemerintah berperan memberikan edukasi seluas-luasnya bisa melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tentang bagaimana cara mengantisipasi bencana yang biasa terjadi saat pergantian musim seperti sekarang ini. Hal ini dimaksudkan untuk menekan resiko seminimal mungkin akibat bencana yang terjadi. Nah, kita selaku masyarakat juga harus memberikan kontribusi terbaik dengan mempelajari apa yang BPBD sampaikan atau dengan terus menggali informasi terkait antisipasi terhadap bencana alam yang kerap kali terjadi.

 

Nama : Oki Al Kahfi

Status Mahasiswa : UIN Sunan Gunung Djati Bandung 

Alamat Rumah : Kp. Sindangraja RT/RW 11/04 Desa Linggawangi Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya 46464

No. Telp : 082130736337

Email : alkahfioki20@gmail.com

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024