Musim pancaroba saat ini menjadi manusia momok bagi masyarakat. Perubahan cuaca yang ekstrim menimbulkan berbagai macam penyakit seperti demam, flu, dan penyakit berbahaya seperti DBD (Demam berdarah daegue).
Akibat dari peruban cuaca ini menyebabkan suhu dan kelembaban udara berubah secara drastis. Dan menimbulkan berbagai macam virus serta pemyakit akibat dari kelembaban tersebut. Karena virus dan bakteri akan lebih mudah untuk berkembang biak di tempat yang lembab. Hal ini pun sama dengan sarang nyamuk yang menyimpan jentik-jentik mereka di genangan air yang memiliki lingkungan lembab.
Tak hanya sampai disitu kitapun belum usai menghadapi pandemi covid 19. Persamaan gejala antara covid dan penyakit musiman pancaroba tidak berbeda jauh seperti: 1. Flu yang menghilangnya indra perciuman disertai dengan batuk, pilek dan sakit tenggorokan , 2. Ispa atau infeksi yang terjadi di pernapasan akibat dari angin yang tinggi dan temperatur udara yang rendah, biasanya gejalanya seperti sulit bernafas (engap). 3. Demam berdarah, penyakit menular ini menimbulkan gejala seperti sakit kepala, mual, nyerti otot dan bintik-bintik merah pada kulit.
Sangat jelas dengan berbagai kesamaan gejala tersebut akan menimbulkan begitu banyak ke khawatiran di masyrakat. Dan pastinya rumah sakit serta tenaga kesehatan harus sangat siap akan munculnya berbagai penyakit musim pancaroba, mereka harus bekerja sangat ekstra pada musim ini.
Dan untuk kita sebagai masyarat yang tinggal di negeri dengan musim pancaroba harus sangat siap akan menghadapi berbagai macam penyakit pada musim ini. Kita bisa memulai dengan mengetahui berbagai macam gejala dan cara membasmi penyakit tersebut dari akarnya, seperti melakukan penyemprotan pada rumah dan lingkungan sekitar agar jentik-jentik nyamuk mati sehingga tidak menimbulkan penyakit demam berdarah. Dan senantiasa harus mengonsumsi vitamin yang meningkatkan kekebalan imun tubuh dari berbagai macam penyakit .
Muhamad Iqbal
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar