Kegiatan seminar internasional ini dilaksanakan di masjid muniroh salamah pada hari Senin (26/09/2022). Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Muniroh Salamah mengajak para masyarakat umum khusunya santri pesantren darussunnah untuk mengikuti seminar tersebut. Pemateri seminar tersebut diisi oleh Mr. Nuri Kurnaz yang berasal dari belanda dan beliau seorang sejarahwan turki dan freelance journalist.
Pada isi seminar tersebut Mr. Nuri Kurnaz mengatakan bahwa hadis tidak hanya dikaji oleh umat muslim saja, tetapi juga menarik minat ilmuwan non muslim. Beliau juga mengatakan terkait hal ini, teks bahan kajian yang digunakan akan mengantarkan pada dua titik simpul penting. Pertama, contoh sederhana dari aplikasi kritik matan yang diusung oleh ketiga tokoh yaitu Ignaz Goldzilner, Arent Jan Wensink, dan Joseph Schacht. dimana Goldziner menggunakan metode pendekatan sosio historis, sedangkan Wensink menggunakan pendekatan sejarah.
Lalu poin kedua yang dibahas dalam seminar tersebut ialah kritik Syaikh Mustafa Azami (1932-2017) terhadap metode dan kesimpulan 3 tokoh orientalis diatas. Selain menggunakan kritik sanad, Syaikh Mustafa Azami juga menggunakan pendekatan sosio historis. Hanya saja dengan temuan dan kesimpulan yang berbeda. Di titik inilah kita akan mempertimbangkan sejauh mana metode orientalis di atas dapat dipertahankan.
Lantas seperti apa dinamika kajian orientalis kontemporer dalam bidang hadis?
Tidak ada komentar
Posting Komentar