Berkendara Cerdas Tanpa Emosi

Oleh: Muhamad Alif Ridwan

Bisa berkendara memang mudah, cerdas berkendara nampaknya tidak semua orang bisa melakukannya.  Kadang orang tua, kakak, istri/suami, adik berpesan berhati-hati dijalan atau hati hati berkendara karena mereka khawatir tentang keadaan dijalan yang tidak bisa diprediksikan oleh karena itu,kecerdesan dan kehati-hati an berkendara dibutuhkan agar menangulangi resiko kecekaan dijala, jika semua orang berhati-hati, tentu angka kecelakaan tidak akan meningkat di setiap tahun nya,namun ditahun 2022 ini Korlantas Polri mengklaim bahwa angka kecelakaan di seluruh Indonesia telah mengalami penurunan dalam 4 tahun terakhir.

Menurutnya, pada 2019 jumlah kecelakaan mencapai 116.411 kasus, lebih tinggi dibanding 2020 dengan 100.028 kejadian. Kemudian di 2021 kembali terjadi penurunan menjadi hanya 103.645 kasus dan selama 2022 sejauh ini hanya ada 55.777 kejadian,
Kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena kelalaian pengendara itu sendiri, salah satu penyebabnya karena meluapnya emosi atas kondisi di jalan ataupun dengan sesama pengendara. Perlu diketahui bahwa emosi saat berkendara adalah tindakan yang membahayakan diri Anda dan tidak penting untuk dilakukan. Penting bagi pengendara untuk meredam emosi saat berkendara.

Lalu apa tipsnya? Pertama, hindari mengemudi secara agresif karena cara mengemudi yang agresif dapat mencelakakan bukan hanya diri sendiri, tapi juga pengguna jalan lain. Saat dikemudikan dengan agresif, mobil atau motor yang kita kemudikan biasanya bergerak ke kiri dan ke kanan secara tiba-tiba, hal ini tidak dapat terbaca oleh pengguna jalan lain, sehingga kemungkinan untuk menabrak, ditabrak atau bertabrakan dengan kendaraan lain menjadi sangat besar.

Berikutnya jangan terburu-buru saat berkendara, berangkatlah lebih awal sehingga tidak perlu memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Berkendara dengan kecepatan yang sedang-sedang saja dan sewajarnya tentu akan lebih aman dan membuat kita lebih rileks serta lebih mudah berkonsentrasi dalam mengendalikan kendaraan yang kita kemudikan.

Pasanglah niat untuk menjadi orang yang sabar sebelum berangkat berkendara. Ini penting karena akan menjadi pengingat bagi kita, saat mulai terpancing emosi oleh keadaan di jalan raya atau karena kesalahan pengguna jalan lainnya. Bayangkan akibat-akibat buruk yang mungkin terjadi jika kita meluapkan amarah di jalanan. Kita bisa celaka, orang lain bisa celaka dan dengan marah-marah di jalanan akan membuat kita terlihat buruk atau bahkan seperti monster jahat di mata orang lain. Tidak ada kebaikan yang akan di peroleh dengan marah-marah di jalanan.

MUHAMAD ALIF RIDWAN
MAHASISWA KPI UIN BANDUNG
KAB.BANDUNG

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024