Oleh : Muhammad Aqsha Irvi Hidayat
Etika ini pun menjadi faktor yang sangat penting dalam berkendara, bukan hanya para pengguna motor sport melainkan pengendara lain juga harus memiliki etika yang sangat baik dalam berkendara. Banyak juga pengendara yang mengerti dan paham dengan kegunaan kendaraan namun ketika disandingkan atau mengendarai motor yang ber-volume besar mereka tidak dapat mengontrol etika atau lupa akan kegunaan kendaraan itu sendiri.
Hal ini telah menjadi sorotan penting dan hal yang harus diperhatikan, Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) pun memberi tanggapan terhadap permasalahan ini, Jusri Pulubuhu mengatakan "seseorang yang dalam sisi kehidupan lain-nya sangat menjujung tinggi etika bisa berubah sikap dan etika nya dalam waktu seketka ketika orang tersebut mengendarai motor tertentu. Sebab motor bisa memberikan aura dan karakter yang bisa memengaruhi sikap dan etika biker".
Lalu ada macam lain hal yang membuat pengendara lupa akan etika berkendara, salah satu-nya adalah berkelompok, ketika dua, tiga orang atau lebih berkendara saling iring mengiringi maka akan muncul kebersamaan yang menimbulkan eksklusivitas. Yaitu perasaan ingin menguasai jalan yang dimana akan memengaruhi pengendara lain sehingga banyak terjadi arogansi berkendara di jalan raya. Mungkin ini salah satu contoh dari sekian banyak contoh, semoga kita selalu dapat mengontrol diri dan sikap ketika berkendara karna banyak hal yang perlu kita fikirkan sebelum menindak lanjuti sikap arogansi di jalan raya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar