Bandung, Dakwahpos.com - Memperingati kelahiran Nabi Muhammad tidak hanya dengan perayaan yang meriah,tapi yang paling penting yaitu dengan Muhasabah.
Bertepatan dengan masuknya ke bulan Rabiul Awwal yaitu bulan kelahiran Rasulallah SAW, Khutbah Jumat di Masjid Jami' Baiturrohman pada Jum'at (30/9/22) membahas mengenai esensi Maulid Nabi Muhammad SAW Dalam khutbah jumat yang dibawakan oleh H. Dudi.
"kita memasuki bulan yang dimuliakan Allah SWT yang dimana Rasulallah dilahirkan, yaitu bulan Rabiul Awwal, atau tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awwal" tutur H. Dudi .
H. Dudi pun menjelaskan bahwasann nya sungguh sangatlah merugi bagi yang tidak memanfaatkan bulan ini untuk beribadah dan memperbanyak ibadah seperti Sholawat, membaca Quran dll, seperti halnya bulan Ramadhan, yang banyak keutamaan, bulan Rabiul Awwal pun memiliki segudang keutamaan, dan keutamaan yang paling utama yaitu bulan dilahirkan nya manusia yang Muliah, Rasulallah Muhammad SAW.
Memperingati Maulid Nabi tidak diperintahkan secara khusus, baik oleh alquran dan Hadist. Peringatan ini baru diadakan ratusan tahun setelah Rasulallah wafat, yaitu tepatnya pada abad ke-7 Hijriah di wilayah irak pada masa pemerintahan Raja Muzaffar, sebagian besar ulama
berpendapat memperingati maulid Nabi adalah perbuatan yang diperbolehkan, karena banyak manfaat yang dikandung dalam peringatan tersebut. "tidak hanya melaksanakan ritual, tapi hakikat yang paling penting adalah bagaimana dengan peringatan tersebut bisa
merubah akhlak, dan perilaku kita, memperingati kelahiran Nabi Muhammad tidak hanya dengan perayaan yang meriah, tapi yang paling penting yaitu dengan Muhasabah sejauh mana kita meneladani Nabi" tutup H. Dudi dalam khutbahnya.
Ichwan Alfayadh, KPI 3B
Bertepatan dengan masuknya ke bulan Rabiul Awwal yaitu bulan kelahiran Rasulallah SAW, Khutbah Jumat di Masjid Jami' Baiturrohman pada Jum'at (30/9/22) membahas mengenai esensi Maulid Nabi Muhammad SAW Dalam khutbah jumat yang dibawakan oleh H. Dudi.
"kita memasuki bulan yang dimuliakan Allah SWT yang dimana Rasulallah dilahirkan, yaitu bulan Rabiul Awwal, atau tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awwal" tutur H. Dudi .
H. Dudi pun menjelaskan bahwasann nya sungguh sangatlah merugi bagi yang tidak memanfaatkan bulan ini untuk beribadah dan memperbanyak ibadah seperti Sholawat, membaca Quran dll, seperti halnya bulan Ramadhan, yang banyak keutamaan, bulan Rabiul Awwal pun memiliki segudang keutamaan, dan keutamaan yang paling utama yaitu bulan dilahirkan nya manusia yang Muliah, Rasulallah Muhammad SAW.
Memperingati Maulid Nabi tidak diperintahkan secara khusus, baik oleh alquran dan Hadist. Peringatan ini baru diadakan ratusan tahun setelah Rasulallah wafat, yaitu tepatnya pada abad ke-7 Hijriah di wilayah irak pada masa pemerintahan Raja Muzaffar, sebagian besar ulama
berpendapat memperingati maulid Nabi adalah perbuatan yang diperbolehkan, karena banyak manfaat yang dikandung dalam peringatan tersebut. "tidak hanya melaksanakan ritual, tapi hakikat yang paling penting adalah bagaimana dengan peringatan tersebut bisa
merubah akhlak, dan perilaku kita, memperingati kelahiran Nabi Muhammad tidak hanya dengan perayaan yang meriah, tapi yang paling penting yaitu dengan Muhasabah sejauh mana kita meneladani Nabi" tutup H. Dudi dalam khutbahnya.
Ichwan Alfayadh, KPI 3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar