Kanjuruhan hari ini tidak asing terdengar, nama Kanjuruhan begitu membekas dalam benak setiap rakat Indonesia yang menjadi saksi atas tragedi sepakbola berdarah, mata dunia tertuju kepada Indonesia. Bahkan beberapa media Internasional menyebutkan Tragedi kanjuruhan adalah "Kanjuruhan Massacre", apabila diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah Pembantaian Kanjuruhan.
Beberapa waktu yang lalu ditengah tertujunya mata dunia terhadap Indonesia atas tragedi Kanjuruhan, aparat keamanan dalam hal ini pihak kepolisian dan pihak berwenang lain nya seperti PSSI malah bermain pingpong tanggung jawab atas tragedi berdarah ini. Saling lempar bola pertanggungjawaban dari satu pihak ke pihak lain nya terlihat asyik dimainkan, apakah hal tersebut dilakukan karena nyawa ratusan orang tidak lebih berharga daripada jabatan? Ataukah sengaja demi Kepentingan pribadi untuk mendongkrak elektabilitas panggung politik ?.
Terlebih beberapa waktu pasca turun tangannya presiden atas tragedi ini, dan kabarnya FIFA akan membentuk team yang bertugas membenahi persepakbolaan Indonesia, dan dibantu oleh AFF. kembali dipertontonkan sikap Non Empatik pihak berwenang dengan diadakan nya Pertandingan Persahabatan yang kiranya tidak etis dilakukan dalam situasi seperti ini, seharunsnya federasi merasa malu, bukan ketawa ketiwi mepertontonkan adegan seremonial dan membuat publik heran. Maka alangkah baiknya Federasi Sepakbola Indonesia ikut berbenah diri, dan serius ikut menyelesaikan Permasalah pelik ini, bagaiamana pun tragedi ini terjadi.
Ichwan Alfayadh 3B
Beberapa waktu yang lalu ditengah tertujunya mata dunia terhadap Indonesia atas tragedi Kanjuruhan, aparat keamanan dalam hal ini pihak kepolisian dan pihak berwenang lain nya seperti PSSI malah bermain pingpong tanggung jawab atas tragedi berdarah ini. Saling lempar bola pertanggungjawaban dari satu pihak ke pihak lain nya terlihat asyik dimainkan, apakah hal tersebut dilakukan karena nyawa ratusan orang tidak lebih berharga daripada jabatan? Ataukah sengaja demi Kepentingan pribadi untuk mendongkrak elektabilitas panggung politik ?.
Terlebih beberapa waktu pasca turun tangannya presiden atas tragedi ini, dan kabarnya FIFA akan membentuk team yang bertugas membenahi persepakbolaan Indonesia, dan dibantu oleh AFF. kembali dipertontonkan sikap Non Empatik pihak berwenang dengan diadakan nya Pertandingan Persahabatan yang kiranya tidak etis dilakukan dalam situasi seperti ini, seharunsnya federasi merasa malu, bukan ketawa ketiwi mepertontonkan adegan seremonial dan membuat publik heran. Maka alangkah baiknya Federasi Sepakbola Indonesia ikut berbenah diri, dan serius ikut menyelesaikan Permasalah pelik ini, bagaiamana pun tragedi ini terjadi.
Ichwan Alfayadh 3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar