Saling Tabrak Akibat Emosi

Oleh : Raihan Rivaldi Malik

 

Cekcok yang berbuntut perselisihan di jalan raya memang sering terjadi, sifat selalu ingin menang sendiri adalah salah satu pemicunya, terlebih lagi para pengendara seringkali tidak bisa mengontrol emosinya sehingga melakukan aksi yang membahayakan pengguna jalan lainnya mulai dari aksi senggol sampai sengaja saling menabrakan kendaraannya. Tanpa disadari mereka melupakan kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan akibat emosinya tersebut.

 

Dua mobil saling adu serempet, kedua pengendara tidak dapat meredam emosinya masing – masing, akibatnya mereka saling senggol satu sama lain. Peristiwa lain di jalan raya memang sering terjadi namun insiden ini lebih menonjol karena mereka lupa terkait kerusakan yang ditimbulkan dari perseteruan tersebut.

 

Karena kita pada akhirnya diminta untuk belajar toleransi sesama pengendara di jalan. Alangkah baiknya kita berkendara tidak cukup dengan skill berkendara, tetapi juga diperlukan etika, adab, sopan santun dalam berkendara. Jauhi nafsu kebut – kebutan, jauhi nafsu serobotan saat macet, hormatilah pengguna jalan lain, karena tidak ada yang istimewa dijalan kecuali mobil ambulan dan mobil pemadam kebakaran.

 

Perlu konsekuensi hukum yang lebih tegas, perlu dipasang cctv dan sistem tilang elektronik yang bisa berujung pengadilan pidana termasuk pengguntingan SIM sedemikian rupa sehingga mengedepankan kepentingan orang banyak karena jalan raya adalah sarana umum. 

 

Jalan raya adalah tempatnya emosi, tempatnya bermacam – macam wujud karakter makhluk ciptaan Tuhan, jadi tetap tawakal, waspada, dan sabar dalam mengambil tindakan, Semoga kita semua selamat sampai tujuan aamiin.

Penulis, Mahasiswa KPI UIN Bandung 



Area lampiran

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024