Sepakbola Berujung Duka

Oleh : Selvia Agustin

Sepakbola sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang paling banyak diminati bahkan disenangi baik dari kalangan pria dan wanita, olahraga yang satu ini bisa dinikmati oleh segala umur dan kalangan, oleh karena itu wajar jika sepakbola menjadi salah satu cara untuk merekatkan persaudaraan kehidupan antar bangsa. Karena sepakbola itu sendiri sangat mudah dan sederhana untuk dimainkan dikala waktu senggang, bukan hanya menjadi sebuah hobi. Sepakbola apabila ditekuni dan menjadi pemain profesional yang bermain disalah satu tim akan menjadi salah satu pekerjaan yang menguntungkan bagi atlitnya.

Setiap tim sepakbola itu sendiri pasti mempunyai banyak sekali suporter yang pastinya untuk mendukung salah satu tim favoritnya masing-masing, baik dengan mempunyai yel-yel andalan disetiap suporter tim bahkan tidak sedikit pendukung yang memakai atribut club kesayangannya, baik itu topi, baju, syal dan aksesoris lainnya. Bahkan beberapa club nasioal pun sudah mempunyai suporter-suporter fanatik yang sangat melekat disetiap komunitasnya.

Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Akibat aksi anarkis suporter karena kekecewaan atas kalah nya Arema FC dikandangnya sendiri ketika melawan Persebaya Surabaya. Kerusuhan tersebut berakibatkan banyaknya korban tewas hingga saat ini berjumlah 131 korban jiwa diantaranya 2 anggota polisi dan suporter Arema FC. Hal tersebut membuat semua pecinta sepakbola bahkan seluruh dunia berduka dan menyanyangi hal itu bisa terjadi, karena tidak ada pertadingan sepakbola yang berharga sebuah nyawa karena imbas dari keributan antara aparat kepolisian dengan pihak suporter dan pemain sepak bola yang akhirnya membuat keadaan sangat mencekam.

Aksi kerusuhan  membuat polisi mengeluarkan gas air mata kepada para suporter dengan harapan untuk membuat para suporter menyelesaikan keributan, tetapi naasnya gas air mata itu justru membuat banyak jiwa yang tidak bersalah pun ikut melayang baik dari pihak kepolisian maupun para suporter kejadian ini sangat disayangkan oleh seluruh masyarakat tanah air, bahkan tragedi ini menjadi pemecah record kompetisi sepak bola di indonesia yang menelan korban jiwa berjumlah ratusan jiwa, oleh karena itu ini adalah menjadi salah satu evaluasi bagi seluruh pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini dan yang perlu kita ingat penggunaan gas air mata itu sendiri sudah dilarang oleh FIFA.

Semoga kejadian ini adalah kejadian yang terakhir kalinya, dan yang perlu kita ingat ialah kita harus menjunjung tinggi sportifitas dan keadilan, karena kejadian seperti ini adalah salah satu catatan hitam sepakbola indonesia yang tidak boleh terulang kembali, karena membuat duka yang mendalam bagi ibu pertiwi. Oleh karena itu kita harus bijak dalam mendukung dan selalu mengedepankan keadilan dan kejujuran saat bertanding, semoga para korban jiwa diberikan tempat yang terbaik disisi-Nya dan seluruh keluarga korban diberikan ketabahan dan kesabaran bagi keluarga. Dan semoga peristiwa ini menjadi salah satu pembelajaran bagi kita semua dan menjadi evaluasi yang besar bagi pengelola sepakbola indonesia.

Mahasiswa KPI 3D UIN Bandung

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024