Dakwahpos.com, Bandung- DKM Miftahusshudur yang terletak di Kelurahan Cipadung, mendirikan DTA dan TPA untuk mecetak kader penerus bangsa yang berakhlakul karimah. Melihat minat belajar ilmu agama yang semakin lama, semakin berkurang maka didirikanlah DTA dan TPA sebagai tempat menimba ilmu agama dasar bagi anak-anak setempat, Selasa(17/10).
Pengajian anak-anak yang berlangsung dari Senin-Jum'at dan dikelompokkan sesuai kelas dan usia. Mulai dari usia PAUD, SD, SMP sampai SMA juga ada. DTA dan TPA Miftahusshudur telah terdaftar di Kemenag dan menggunakan kurikulum yang telah ditetapkan. Metode pembelajaran yang digunakanpun beragam mengikuti kondisi dan situasi peserta belajar.
DKM Miftahusshudur juga megadakan pengkaderan pengajar DTA dan TPA dari peserta belajar yang sudah duduk di bangku SMA. Pengkaderan tersebut bertujuan untuk memberdayakan pemuda-pemudi untuk mengabdi. Untuk membangkitkan semangat para pemuda-pemudi untuk berinovasi mengggerakkan kegiatan-kegiatan keagamaan yang mengikuti perkembangan zaman.
Ibu Yani sebagai salah satu pengajar senior berkata "Ngajar itu udah jadi bagian dari hidup saya, jadi kalau gak ngajar perasaan ada yang kurang" ujarnya. Lebih lanjut lagi beliau berpesan supaya kita sebagai generasi muda untuk meneruskan perjuangan guru-guru terdahulu.
Siti Nur Salsabilah (Mahasiswa KPI UIN Bandung)
Pengajian anak-anak yang berlangsung dari Senin-Jum'at dan dikelompokkan sesuai kelas dan usia. Mulai dari usia PAUD, SD, SMP sampai SMA juga ada. DTA dan TPA Miftahusshudur telah terdaftar di Kemenag dan menggunakan kurikulum yang telah ditetapkan. Metode pembelajaran yang digunakanpun beragam mengikuti kondisi dan situasi peserta belajar.
DKM Miftahusshudur juga megadakan pengkaderan pengajar DTA dan TPA dari peserta belajar yang sudah duduk di bangku SMA. Pengkaderan tersebut bertujuan untuk memberdayakan pemuda-pemudi untuk mengabdi. Untuk membangkitkan semangat para pemuda-pemudi untuk berinovasi mengggerakkan kegiatan-kegiatan keagamaan yang mengikuti perkembangan zaman.
Ibu Yani sebagai salah satu pengajar senior berkata "Ngajar itu udah jadi bagian dari hidup saya, jadi kalau gak ngajar perasaan ada yang kurang" ujarnya. Lebih lanjut lagi beliau berpesan supaya kita sebagai generasi muda untuk meneruskan perjuangan guru-guru terdahulu.
Siti Nur Salsabilah (Mahasiswa KPI UIN Bandung)
Tidak ada komentar
Posting Komentar