Oleh : Hasbi Ash SHiddiqi
Sepak bola memang lah olahraga yang paling populer pada saat ini,siapa pun bisa menjadi pemain sepak bola, dan tentunya tiap daerah pun pasti memliki club kebanggan nya masing-masing,
tak salah kalau mendukung club yang di banggakan, di Jakarta terkenal dengan jakmania dan begitu pula pun di bandung di kenal dengan bobotoh persib
Teriakan suara supporter yang menghiasi lapangan dan nyanyian-nyanyian yang di bawakan tuk menyemangati club kebanggan pun sangat amat bergema di dalam stadion,
namun salahkah mereka mendukung club yang mereka banggakan?
Dunia persepakbolaan dunia pun kini sedang amat sangat berduka, di stadion kanjuruhan kemarin menjadi saksi akan keberutalan beberapa oknum pihak yang terlibat, di awali dengan keributan yang terjadi antara supporter dan oknum aparat,dan pada akhirnya kericuhan yang hebat tak terhindarkan,tembakan-tembakan gas air mata yang di tembakan dengan niatan membubarkan kericuhan yang terjadi,naas sekali justru menimbulkan banyak nya korban jiwa, ratusan nyawa melayang sia-sia ,bahkan tragedi ini menjadi rekor pertama terbanyak yang menelan korban jiwa dalam kompetisi sepakbola Indonesia, Bukannya tembakan gas air mata itu di larang oleh FIFA?,lantas siapa yang akan bertanggung jawab pada tragedi tersebut?
Menanggapi hal ini tentu menjadi suatu pembelajaran bagi persepakbolaan Indonesia, baik itu untuk para supporter tim yang harus di arahkan dan selalu diingatkan akan pentingnya kejujuran dan sportifitas dalam suatu kompetisi maupun untuk aturan aturan yang telah di buat oleh FIFA itu sendiri.
Mahasiswa UIN SUnan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar