Oleh: Muhammad Usamah Al Faruqi
Arogansi di jalan yang dilakukan pesepeda merupakan masalah yang cukup sering terjadi di kota-kota besar. Banyak pesepeda yang tidak memperhatikan aturan lalu lintas dan melakukan tindakan yang ceroboh di jalan.
Contoh kejadian yang menggambarkan arogansi di jalan yang dilakukan pesepeda adalah ketika seorang pesepeda terlihat melaju dengan kecepatan yang tinggi di jalan raya, sementara pengendara lain yang lebih lambat tidak diperbolehkan untuk lewat. Pesepeda tersebut juga sering melewati zebra crossing tanpa memberi kelonggaran kepada pejalan kaki yang sedang menyeberang.
Hal ini tentu sangat merugikan bagi pengendara lain yang harus terus mengalami hambatan dan kesulitan dalam berkendara. Selain itu, tindakan arogansi seperti ini juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan ataupun bentrokan antar kendaraan.
Oleh karena itu, penting bagi pesepeda untuk tidak menunjukkan arogansi di jalan dan selalu memperhatikan aturan lalu lintas yang berlaku. Sebagai pesepeda, kita juga harus memahami bahwa jalan raya bukan hanya milik kita sendiri, tetapi juga milik pengendara lain yang harus dihargai dan diakui haknya. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta suasana lalu lintas yang lebih aman dan sejahtera bagi semua pihak.
Contoh kejadian yang menggambarkan arogansi di jalan yang dilakukan pesepeda adalah ketika seorang pesepeda terlihat melaju dengan kecepatan yang tinggi di jalan raya, sementara pengendara lain yang lebih lambat tidak diperbolehkan untuk lewat. Pesepeda tersebut juga sering melewati zebra crossing tanpa memberi kelonggaran kepada pejalan kaki yang sedang menyeberang.
Hal ini tentu sangat merugikan bagi pengendara lain yang harus terus mengalami hambatan dan kesulitan dalam berkendara. Selain itu, tindakan arogansi seperti ini juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan ataupun bentrokan antar kendaraan.
Oleh karena itu, penting bagi pesepeda untuk tidak menunjukkan arogansi di jalan dan selalu memperhatikan aturan lalu lintas yang berlaku. Sebagai pesepeda, kita juga harus memahami bahwa jalan raya bukan hanya milik kita sendiri, tetapi juga milik pengendara lain yang harus dihargai dan diakui haknya. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta suasana lalu lintas yang lebih aman dan sejahtera bagi semua pihak.
Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar