Tragedi Kanjuruhan sudah lebih dari sebulan sejak kejadian tersebut terjadi. Sebuah tragedi yang menimbulkan kekecewaan, kesedihan, dan duka cita, baik bagi para korban, pendukung, maupun seluruh rakyat Indonesia.
Banyak korban berjatuhan dalam tragedi ini, bahkan 135 orang dinyatakan meninggal dunia. Kepedihan ini akhirnya membuat para suporter berduka dan marah. Sebagai bentuk keprihatinan, Aremania menuntut pihak kepolisian mengusut tuntas siapa dalang dibalik peristiwa besar di dunia sepak bola ini. Selain itu, Aremania dan warga Indonesia juga mendoakan para korban, diiringi isak tangis dari keluarga korban.
Tim investigasi dibentuk oleh sekelompok petinggi kepolisian dan diketuai oleh Kolonel Suhardi Alirraja Widjonarko (Purnawirawan), yang dikenal sebagai pakar kasus terorisme di Indonesia. Tim ini telah bekerja keras untuk memecahkan kasus ini tetapi masih belum membuahkan hasil."
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dirinya tidak akan beristirahat sampai ia ingin mengetahui siapa di balik tragedi Kanjuruhan ini. Presiden telah memerintahkan kepolisian untuk mengusut tuntas agar kita bisa mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas tragedi ini. Presiden juga memerintahkan agar dilakukan investigasi menyeluruh oleh Polri, Komnas HAM dan KPK.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyelidiki siapa saja yang terlibat dalam tragedi ini. Dia juga mengatakan bahwa mereka akan terus mencari bukti-bukti, yang diperlukan untuk menyelesaikan kasus ini. Kami harus mencari tahu mengapa itu terjadi dan apa yang terjadi di stadion Kanjuruhan pada 2 Juni 2019.
Kapolres juga menambahkan bahwa mereka sedang mencari saksi-saksi yang dapat memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi selama pertandingan antara PSM dan Persipura Jayapura di Stadion Kanjuruhan pada 2 Juni 2019. Ada banyak orang yang hadir dalam pertandingan ini, termasuk penggemar dari masing-masing tim serta wartawan dari berbagai media seperti TV One dan Antara News Channel.
Kapolres juga menambahkan bahwa mereka akan melakukan wawancara dengan semua pihak yang terlibat dalam tragedi ini; termasuk para pemain dan ofisial dari kedua klub; serta wartawan yang meliput pertandingan antara PSM dan Persipura Jayapura.
Kami berdoa untuk para korban tragedi Kanjuruhan. Kami berdoa untuk keluarga mereka, teman-teman dan semua orang yang terlibat dalam tragedi ini. Kami juga berdoa untuk jiwa mereka agar mereka diselamatkan dari neraka.
Kami mencintai sepakbola, tapi kami membenci kekerasan. Kekerasan tidak pernah dapat diterima dalam masyarakat kita, terutama ketika menyangkut manusia. Kita semua sama dan hak yang sama harus dilindungi oleh semua orang tanpa memandang ras atau agama.
Maysha Nurhalina
0881023140766
Mahasiswa Jurusan KPI UIN SGD BDG
Kota Bandung Barat
Banyak korban berjatuhan dalam tragedi ini, bahkan 135 orang dinyatakan meninggal dunia. Kepedihan ini akhirnya membuat para suporter berduka dan marah. Sebagai bentuk keprihatinan, Aremania menuntut pihak kepolisian mengusut tuntas siapa dalang dibalik peristiwa besar di dunia sepak bola ini. Selain itu, Aremania dan warga Indonesia juga mendoakan para korban, diiringi isak tangis dari keluarga korban.
Tim investigasi dibentuk oleh sekelompok petinggi kepolisian dan diketuai oleh Kolonel Suhardi Alirraja Widjonarko (Purnawirawan), yang dikenal sebagai pakar kasus terorisme di Indonesia. Tim ini telah bekerja keras untuk memecahkan kasus ini tetapi masih belum membuahkan hasil."
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dirinya tidak akan beristirahat sampai ia ingin mengetahui siapa di balik tragedi Kanjuruhan ini. Presiden telah memerintahkan kepolisian untuk mengusut tuntas agar kita bisa mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas tragedi ini. Presiden juga memerintahkan agar dilakukan investigasi menyeluruh oleh Polri, Komnas HAM dan KPK.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyelidiki siapa saja yang terlibat dalam tragedi ini. Dia juga mengatakan bahwa mereka akan terus mencari bukti-bukti, yang diperlukan untuk menyelesaikan kasus ini. Kami harus mencari tahu mengapa itu terjadi dan apa yang terjadi di stadion Kanjuruhan pada 2 Juni 2019.
Kapolres juga menambahkan bahwa mereka sedang mencari saksi-saksi yang dapat memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi selama pertandingan antara PSM dan Persipura Jayapura di Stadion Kanjuruhan pada 2 Juni 2019. Ada banyak orang yang hadir dalam pertandingan ini, termasuk penggemar dari masing-masing tim serta wartawan dari berbagai media seperti TV One dan Antara News Channel.
Kapolres juga menambahkan bahwa mereka akan melakukan wawancara dengan semua pihak yang terlibat dalam tragedi ini; termasuk para pemain dan ofisial dari kedua klub; serta wartawan yang meliput pertandingan antara PSM dan Persipura Jayapura.
Kami berdoa untuk para korban tragedi Kanjuruhan. Kami berdoa untuk keluarga mereka, teman-teman dan semua orang yang terlibat dalam tragedi ini. Kami juga berdoa untuk jiwa mereka agar mereka diselamatkan dari neraka.
Kami mencintai sepakbola, tapi kami membenci kekerasan. Kekerasan tidak pernah dapat diterima dalam masyarakat kita, terutama ketika menyangkut manusia. Kita semua sama dan hak yang sama harus dilindungi oleh semua orang tanpa memandang ras atau agama.
Maysha Nurhalina
0881023140766
Mahasiswa Jurusan KPI UIN SGD BDG
Kota Bandung Barat
Tidak ada komentar
Posting Komentar