Dakwahpos.com, Bandung – Pada hari Jumat, (13/10/23) Masjid Jami Al-jabbar yang berlokasi di Jl. Jatihandap Timur RT 02/ RW 07 Gg. H. Idris Kel. Jatihandap Kec. Mandalajati, Kab Bandung Melaksanakan Kajian Subuh yang di isi oleh Ustaz Taufik Hidayat. Kajian Subuh telah menjadi wadah penting untuk memupuk hubungan harmonis dalam masyarakat Al Jabbar melalui beberapa mekanisme yang melibatkan aspek keagamaan, sosial, dan budaya. Kehadiran bersama dalam ibadah ini menciptakan ikatan spiritual yang kuat di antara mereka, mempererat hubungan mereka melalui nilai-nilai agama yang di anut bersama.
Kajian Subuh memberikan kesempatan bagi anggota masyarakat untuk berinteraksi secara sosial. Mereka bisa saling berbicara, berbagi pengalaman, dan memperkenalkan diri satu sama lain sebagaimana dalam Surah Al-Hujurat ayat 13: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
"Hubungan sesama manusia adalah pondasi keberhasilan dalam hidup. Kita harus berusaha untuk menjaga hubungan yang baik dengan saudara-saudara kita, tetangga, teman-teman, dan siapa pun yang kita temui. Hal ini adalah bagian penting dari ajaran agama kita. Ketika kita berusaha mempererat hubungan dengan sesama manusia, kita juga mempererat hubungan kita dengan Allah. Karena saat kita mencintai dan memberi kepada sesama, kita mengamalkan nilai-nilai agama dan mendekatkan diri kepada-Nya." ungkap beliau.
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya ada sejengkal hasad dengki.' Ini mengingatkan kita untuk menjauhi rasa iri hati dan menghargai kebahagiaan dan kesuksesan sesama."
Kajian Subuh memberikan kesempatan bagi anggota masyarakat untuk berinteraksi secara sosial. Mereka bisa saling berbicara, berbagi pengalaman, dan memperkenalkan diri satu sama lain sebagaimana dalam Surah Al-Hujurat ayat 13: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
"Hubungan sesama manusia adalah pondasi keberhasilan dalam hidup. Kita harus berusaha untuk menjaga hubungan yang baik dengan saudara-saudara kita, tetangga, teman-teman, dan siapa pun yang kita temui. Hal ini adalah bagian penting dari ajaran agama kita. Ketika kita berusaha mempererat hubungan dengan sesama manusia, kita juga mempererat hubungan kita dengan Allah. Karena saat kita mencintai dan memberi kepada sesama, kita mengamalkan nilai-nilai agama dan mendekatkan diri kepada-Nya." ungkap beliau.
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya ada sejengkal hasad dengki.' Ini mengingatkan kita untuk menjauhi rasa iri hati dan menghargai kebahagiaan dan kesuksesan sesama."
Dalam kajian Subuh kali ini, kita memahami bahwa waktu ibadah Subuh tidak hanya tentang hubungan vertikal dengan Allah, tetapi juga tentang menjalin hubungan horizontal yang erat antaranggota masyarakat. Dalam konteks ayat Surah Al-Hujurat, kita disadarkan akan pentingnya saling mengenal dan menghormati satu sama lain, tanpa memandang suku, bangsa, atau keturunan.
Ketika kita memanfaatkan waktu Subuh untuk berinteraksi secara sosial, berbicara, berbagi pengalaman, dan memperkenalkan diri satu sama lain, kita menghormati nilai-nilai sosial dalam Islam. Ini adalah saat di mana kita bisa mempererat hubungan antaranggota masyarakat, memupuk saling pengertian, dan mendekatkan diri satu sama lain. Dalam proses ini, kita juga berusaha menjauhi sifat iri hati, yang merupakan hal yang sangat dilarang dalam agama, dan berusaha menciptakan lingkungan yang didasari oleh rasa cinta dan persaudaraan.
Selain itu, kita juga mengenali pentingnya ketakwaan dalam mepererat hubungan manusia. Dalam rangkaian aktivitas Subuh yang mencakup ibadah, interaksi sosial, dan pembelajaran, kita mendekatkan diri kepada Allah dan memahami bahwa orang yang paling mulia di sisi-Nya adalah orang yang paling bertakwa. Dengan begitu, kajian Subuh dan interaksi sosial yang terjadi selama waktu tersebut membawa manfaat ganda, yaitu mempererat hubungan sosial dan mendekatkan diri kepada Allah.
Mahasiswa UIN SGD Bandung
Muhammad Rasyid Faizulhaq KPI 3C
Ketika kita memanfaatkan waktu Subuh untuk berinteraksi secara sosial, berbicara, berbagi pengalaman, dan memperkenalkan diri satu sama lain, kita menghormati nilai-nilai sosial dalam Islam. Ini adalah saat di mana kita bisa mempererat hubungan antaranggota masyarakat, memupuk saling pengertian, dan mendekatkan diri satu sama lain. Dalam proses ini, kita juga berusaha menjauhi sifat iri hati, yang merupakan hal yang sangat dilarang dalam agama, dan berusaha menciptakan lingkungan yang didasari oleh rasa cinta dan persaudaraan.
Selain itu, kita juga mengenali pentingnya ketakwaan dalam mepererat hubungan manusia. Dalam rangkaian aktivitas Subuh yang mencakup ibadah, interaksi sosial, dan pembelajaran, kita mendekatkan diri kepada Allah dan memahami bahwa orang yang paling mulia di sisi-Nya adalah orang yang paling bertakwa. Dengan begitu, kajian Subuh dan interaksi sosial yang terjadi selama waktu tersebut membawa manfaat ganda, yaitu mempererat hubungan sosial dan mendekatkan diri kepada Allah.
Mahasiswa UIN SGD Bandung
Muhammad Rasyid Faizulhaq KPI 3C
Tidak ada komentar
Posting Komentar