Dakwahpos.com, Bandung - Dalam rangka mengingat dan memperkuat rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW, di minggu terakhir bulan kelahirannya, pengajian ibu-ibu di Masjid Al-Huda Cipadung, Cibiru mengadakan acara ngaji barjanji dan bershalawat bersama. Masjid yang berada di Jl. Lio Utara Gang Aki Arbad 03/10 ini dipandu oleh Ustaz Asep Mughni, yang memberikan tausyiah singkat tentang besarnya kasih sayang Nabi terhadap ummatnya. Beliau juga mengingatkan kita akan dua syafaat yang akan menyelamatkan kita di hari akhirat nanti. Acara ini berlangsung pada Sabtu, (14/10/2023).
Ustaz Asep Mughni memberikan tausyiah mengenai betapa besar kasih sayang Nabi terhadap ummatnya, sambil mengingatkan kita akan dua syafaat yang akan menyelamatkan kita di hari akhirat nanti. Beliau memulai dengan mengisahkan kisah Nabi Daud, yang pernah bertanya kepada Allah, "Nikmat apa yang paling kecil yang Engkau berikan, ya Allah?" Allah menjawab, "NikmatKu yang paling kecil yang Ku berikan adalah nikmat udara yang kau hirup." Lalu Nabi Daud bertanya, "Lantas, apa nikmat yang paling besar, ya Allah?" Allah menjawab bahwa hal terbesar adalah diciptakannya dan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana sebuah keterangan mengatakan, "لولاك لولاك ما خلقت الأفلاك" (Kalau bukan karena engkau (Muhammad SAW), Aku tidak akan menciptakan alam semesta). Oleh karena itu, merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah suatu sikap Ummat yang sangat baik.
Nabi Muhammad SAW adalah makhluk Allah yang penuh dengan rahmat. Dalam satu riwayat shahih, Abu Lahab, salah satu paman Nabi yang dikenal keras terhadap Islam, mengalami pengurangan siksa di kubur setiap hari Senin. Ini terjadi karena pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abu Lahab sangat gembira sampai-sampai ia memerdekakan budaknya. Walaupun, pada akhirnya, Abu Lahab sangat membenci Nabi Muhammad SAW dan agama Islam.
"Mencintai Nabi Muhammad SAW adalah kewajiban bagi kita sebagai ummatnya, dan ini merupakan bukti iman kita kepada Allah. Cinta ini tidak hanya tertuang dalam kata-kata, tetapi juga harus dibuktikan dengan perbuatan," ungkap Ustaz Asep Mughni.
Pernah suatu ketika, Nabi sedang memberikan ceramah, datanglah seorang Baduy dan bertanya, "Kapan terjadinya hari kiamat?" Rasulullah dengan senyuman menjawab, "Bekal apa yang sudah engkau siapkan, wahai fulan?" Baduy itu menjawab, "Sesungguhnya aku berbekal bukan dari memperbanyak shalat sunnah, bukan dengan memperbanyak puasa sunnah, atau bersedekah, tetapi bekalku adalah kecintaanku kepada Engkau yang melebihi segalanya." Rasul kemudian menjawab, "المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ" (Seseorang akan bersama orang yang ia cinta kelak di hari akhir).
Oleh karena itu, mari berselawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena itu akan menjadi sebab kita berkumpul dengan Nabi dan termasuk dalam orang-orang yang diberi syafaat oleh beliau sebagai ummatnya. Di akhirat nanti, Nabi Muhammad SAW sangat sibuk memikirkan nasib ummatnya dan berupaya menyelamatkan mereka dari siksa neraka.
Di hari akhir, terdapat dua bentuk syafaat: syafaat Al-Quran bagi orang yang rajin membaca, menghafal, dan mengamalkan Al-Quran, serta syafaat dari Nabi Muhammad SAW SAW bagi ummatnya yang selalu mengingat dan bershalawat kepadanya.
Reporter: Nanda Fadilah/KPI-3C
Ustaz Asep Mughni memberikan tausyiah mengenai betapa besar kasih sayang Nabi terhadap ummatnya, sambil mengingatkan kita akan dua syafaat yang akan menyelamatkan kita di hari akhirat nanti. Beliau memulai dengan mengisahkan kisah Nabi Daud, yang pernah bertanya kepada Allah, "Nikmat apa yang paling kecil yang Engkau berikan, ya Allah?" Allah menjawab, "NikmatKu yang paling kecil yang Ku berikan adalah nikmat udara yang kau hirup." Lalu Nabi Daud bertanya, "Lantas, apa nikmat yang paling besar, ya Allah?" Allah menjawab bahwa hal terbesar adalah diciptakannya dan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana sebuah keterangan mengatakan, "لولاك لولاك ما خلقت الأفلاك" (Kalau bukan karena engkau (Muhammad SAW), Aku tidak akan menciptakan alam semesta). Oleh karena itu, merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah suatu sikap Ummat yang sangat baik.
Nabi Muhammad SAW adalah makhluk Allah yang penuh dengan rahmat. Dalam satu riwayat shahih, Abu Lahab, salah satu paman Nabi yang dikenal keras terhadap Islam, mengalami pengurangan siksa di kubur setiap hari Senin. Ini terjadi karena pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abu Lahab sangat gembira sampai-sampai ia memerdekakan budaknya. Walaupun, pada akhirnya, Abu Lahab sangat membenci Nabi Muhammad SAW dan agama Islam.
"Mencintai Nabi Muhammad SAW adalah kewajiban bagi kita sebagai ummatnya, dan ini merupakan bukti iman kita kepada Allah. Cinta ini tidak hanya tertuang dalam kata-kata, tetapi juga harus dibuktikan dengan perbuatan," ungkap Ustaz Asep Mughni.
Pernah suatu ketika, Nabi sedang memberikan ceramah, datanglah seorang Baduy dan bertanya, "Kapan terjadinya hari kiamat?" Rasulullah dengan senyuman menjawab, "Bekal apa yang sudah engkau siapkan, wahai fulan?" Baduy itu menjawab, "Sesungguhnya aku berbekal bukan dari memperbanyak shalat sunnah, bukan dengan memperbanyak puasa sunnah, atau bersedekah, tetapi bekalku adalah kecintaanku kepada Engkau yang melebihi segalanya." Rasul kemudian menjawab, "المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ" (Seseorang akan bersama orang yang ia cinta kelak di hari akhir).
Oleh karena itu, mari berselawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena itu akan menjadi sebab kita berkumpul dengan Nabi dan termasuk dalam orang-orang yang diberi syafaat oleh beliau sebagai ummatnya. Di akhirat nanti, Nabi Muhammad SAW sangat sibuk memikirkan nasib ummatnya dan berupaya menyelamatkan mereka dari siksa neraka.
Di hari akhir, terdapat dua bentuk syafaat: syafaat Al-Quran bagi orang yang rajin membaca, menghafal, dan mengamalkan Al-Quran, serta syafaat dari Nabi Muhammad SAW SAW bagi ummatnya yang selalu mengingat dan bershalawat kepadanya.
Reporter: Nanda Fadilah/KPI-3C
Tidak ada komentar
Posting Komentar