Hanya Sebuah Gubuk, Kini Menjadi Apik Walau Sedikit Demi Sedikit

Dakwahpos.com, Bandung – Sejarah singkat Masjid Al-Hidayah yang sempat dijadikan daerah Relokasi Fasilitas Umum.

Masjid Al-Hidayah, dibangun pada tahun 2008 yang sebelumnya hanya sebuah gubuk untuk dijadikan tempat pengajian anak-anak. Kini menjadi apik, walau sedikit demi sedikit.
" Tahun 90-an sebelum saya ke sini tuh tadinya anak-anak ngaji di rumah warga yang bisa dibilang tidak terlalu luas halamannya, sampai pada jumlah anak yang ingin mengaji mulai ramai, maka dibuatlah gubuk itu" ujar Ustaz Bukhori.

Setelah penduduk sekitar mulai ramai, dibangunlah sebuah mushola dengan nama " Mushola Al-Hidayah". Masyarakat sekitar belum bisa untuk melaksanakan salat jum'at berjema'ah yang mengharuskan pergi ke kampung sebelah supaya dapat melaksanakan kewajiban bagi para kaum Adam.

Ustaz Bukhori mengatakan pada tahun 2008, terjadi renovasi di mushola tersebut yakni di perluas halaman samping dan terasnya untuk menampung enam puluh jema'ah didalamnya. Darisanalah yang tadinya merupakan sebuah mushola, menjadi Masjid Al-Hidayah. Namun, meskipun sudah dilakukan renovasi tersebut tetap masih ada rasa ketidaknyamanan dalam beribadah karena bersampingan dengan lapangan yang dijadikan tempat bermain bola.

Berdiri di atas wilayah fasilitas umum, pada tahun 2010 ada wacana bahwa lapangan tersebut akan dijadikan lapangan futsal, Ustaz Bukhori bersikeras untuk melanjutkan pembangunan, namun dengan posisi bangunan dipindah menjadi menjorok kedalam tepat di atas tanah yang dijadikan lapangan tersebut. Bukan karena lapangan itu saja yang menyebabkan perlu adanya pemindahan bangunan dari depan menjadi menjorok ke dalam. Karena masjid pada bangunan sebelumya sudah mulai rata dengan jalan, ketika musim penghujan selalu masuk air kedalam masjid itu, maka perlu adanya perubahan.

Tahun ke-tahun berlalu, pembangunan masjid dilanjutkan dengan penuh kekhidmatan. Bangunan lama masih terus di pakai sampai pada pembelian kubah di tahun 2018, Masjid dengan bangunan yang baru sudah bisa digunakan dan bangunan lama harus di hancurkan, dengan penuh pro dan kontra masyarakat yang akhirnya sampai pada titik kesejahteraan bersama, akhirnya kini Masjid Al-Hidayah dipakai bersama dengan nikmat aman dan sentosa.


Reporter, Rizki Herdiansyah (KPI 3/D)

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024