Dakwahpos, Bandung-- Memiliki gelar sarjana membuat banyak orang tergiur akan profesi yang hebat, gaji besar, dan terkenal. Namun tidak berkutik untuk yang satu ini, ketika lulus dan diberi gelar sarjana. Sosok Surya Maulana (56) yang kerap disapa Pak Maul, memilih jalan hidupnya menjadi penjaga kostan. Di tahun 2022 diangkat menjadi sosok tertinggi di kepengurusan DKM At-Taqwa, Cipadung.
Ayah dari dua orang anak ini sudah menjalani pahit manis kehidupan, dari penjaga kostan hingga memutuskan buat Ngabdi menjadi ketua DKM. Pekerjaan kecil yang sehari-hari dijalani dengan bahagia dilandasi rasa tanggungjawab yang besar tidak membuat Surya berkecil hati, alhasil dapat memenuhi kebutuhan hidup istri dan dua orang anaknya.
"Saya tidak pingin (ingin -red) menjadi sosok yang bagaimana, sing penting bahagia bersama keluarga dan senantiasa mengharap ridho Allah Swt. Udah itu aja," harap ia saat diwawancarai, Rabu (08/11/2023).
Lelaki kelahiran Cipadung Bandung ini dengan penghasilan yang tak nentu setiap bulannya, Surya tetap menerimanya dengan rasa sukur nan gembira. Ia selalu menganggap bahwa, "Apabila pekerjaan selalu dijalani dengan ikhlas, maka akan jadi berkah," jelasnya. Dengan hadirnya dua anak dalam keluarga sederhananya, lelaki paruh baya ini sempat merasa beban yang dipikulnya semakin berat. Namun sang istri tidak hanya duduk manis, melainkan berusaha membantu berikan penghasilan tambahan untuk bertahan hidup di dunia yang tidak menentu dengan menjalani cuci gosok ke rumah tetangga.
Anak pertama berhasil menjadi wisudawan di Politeknik Negeri Bandung (Polban), Agustus 2023. Anak kedua sedang menempuh pendidikan kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) semester 3. "Alhamdulillah, profesi tak seberapa dengan penghasilan yang tidak menentu. Saya dengan istri berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang layak untuk anak, karena ilmu itu penting tidak cuma di Dunia tapi juga Akhirat," tegasnya.
Menjadi Ketua DKM
Berawal hanya aktif sebagai masyarakat pada umumnya di Masjid, membantu apabila seseorang atau pengurus sebelumnya membutuhkan tenaganya, menghadiri pengajian atau kumpulan warga di Masjid, sampai akhirnya warga senang dengan kehadirannya dan periode kepengurusan akan mencari pengganti estafet kepemimpinan selanjutnya. Jadilah Surya sebagai ketua DKM periode 2022 – 2025.
Selain karena panggilan, alasan lain mengapa Surya mengambil jabatan sosok ketua DKM adalah, rasa percaya warga yang telah diserahkan kepadanya, walaupun warga tidak konsisten dengan permintaan mereka. "Awalanya saya diminta jadi ketua RW, eh seketika mereka juga yang menolak saya jadi ketua RW malah minta saya jadi Ketua DKM. Tapi tidak apa selagi menjadi insan bermanfaat di usia tua ini," guraunya. Tapi sekali lagi Ia tetap bersyukur, di kota besar seperti Bandung masih banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan, bahkan bergantung hidup dengan orang lain. Ayah dari dua orang anak ini tetap merekahkan senyum sembari menjalani pekerjaan yang dijalani saat ini.
"Namun pekerjan jaga kostan tidak saya tinggalkan, jika ada panggilan saya akan datang dan kerjakan," tukasnya.
Mengakhiri sesi wawancara, beliau juga memberikan amanat untuk generasi penerus bangsa saat ini dan seterusnya. "Apapun profesi yang didapat atau dijalani, syukuri itu dan niatkan karena ridho Allah Swt. jadi seberapapun nominal yang di tangan nantinya tidak kecewa melainkan rasa bahagia. Dan rejeki dari Allah tuh suka tidak kita duga," tutupnya.
Penulis: Edi Suprapto/ KPI 3A
Ayah dari dua orang anak ini sudah menjalani pahit manis kehidupan, dari penjaga kostan hingga memutuskan buat Ngabdi menjadi ketua DKM. Pekerjaan kecil yang sehari-hari dijalani dengan bahagia dilandasi rasa tanggungjawab yang besar tidak membuat Surya berkecil hati, alhasil dapat memenuhi kebutuhan hidup istri dan dua orang anaknya.
"Saya tidak pingin (ingin -red) menjadi sosok yang bagaimana, sing penting bahagia bersama keluarga dan senantiasa mengharap ridho Allah Swt. Udah itu aja," harap ia saat diwawancarai, Rabu (08/11/2023).
Lelaki kelahiran Cipadung Bandung ini dengan penghasilan yang tak nentu setiap bulannya, Surya tetap menerimanya dengan rasa sukur nan gembira. Ia selalu menganggap bahwa, "Apabila pekerjaan selalu dijalani dengan ikhlas, maka akan jadi berkah," jelasnya. Dengan hadirnya dua anak dalam keluarga sederhananya, lelaki paruh baya ini sempat merasa beban yang dipikulnya semakin berat. Namun sang istri tidak hanya duduk manis, melainkan berusaha membantu berikan penghasilan tambahan untuk bertahan hidup di dunia yang tidak menentu dengan menjalani cuci gosok ke rumah tetangga.
Anak pertama berhasil menjadi wisudawan di Politeknik Negeri Bandung (Polban), Agustus 2023. Anak kedua sedang menempuh pendidikan kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) semester 3. "Alhamdulillah, profesi tak seberapa dengan penghasilan yang tidak menentu. Saya dengan istri berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang layak untuk anak, karena ilmu itu penting tidak cuma di Dunia tapi juga Akhirat," tegasnya.
Menjadi Ketua DKM
Berawal hanya aktif sebagai masyarakat pada umumnya di Masjid, membantu apabila seseorang atau pengurus sebelumnya membutuhkan tenaganya, menghadiri pengajian atau kumpulan warga di Masjid, sampai akhirnya warga senang dengan kehadirannya dan periode kepengurusan akan mencari pengganti estafet kepemimpinan selanjutnya. Jadilah Surya sebagai ketua DKM periode 2022 – 2025.
Selain karena panggilan, alasan lain mengapa Surya mengambil jabatan sosok ketua DKM adalah, rasa percaya warga yang telah diserahkan kepadanya, walaupun warga tidak konsisten dengan permintaan mereka. "Awalanya saya diminta jadi ketua RW, eh seketika mereka juga yang menolak saya jadi ketua RW malah minta saya jadi Ketua DKM. Tapi tidak apa selagi menjadi insan bermanfaat di usia tua ini," guraunya. Tapi sekali lagi Ia tetap bersyukur, di kota besar seperti Bandung masih banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan, bahkan bergantung hidup dengan orang lain. Ayah dari dua orang anak ini tetap merekahkan senyum sembari menjalani pekerjaan yang dijalani saat ini.
"Namun pekerjan jaga kostan tidak saya tinggalkan, jika ada panggilan saya akan datang dan kerjakan," tukasnya.
Mengakhiri sesi wawancara, beliau juga memberikan amanat untuk generasi penerus bangsa saat ini dan seterusnya. "Apapun profesi yang didapat atau dijalani, syukuri itu dan niatkan karena ridho Allah Swt. jadi seberapapun nominal yang di tangan nantinya tidak kecewa melainkan rasa bahagia. Dan rejeki dari Allah tuh suka tidak kita duga," tutupnya.
Penulis: Edi Suprapto/ KPI 3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar