Dakwahpos.com, Sumedang- Masjid Al-Muslimun Jatinangor mengadakan kegiatan rutin tadarus Al-Qur'an beserta dengan terjemahannya. Kegiatan ini berlangsung setiap hari selepas solat subuh berjamaah. pada minggu (22/09/2024) Q.S An-Nissa ayat 71-91 dibaca dengan tartil oleh warga sayang yang dipimpin oleh bapak Syafiq dan dilanjut pembacaan terjemah oleh bapak deni.
Kegiatan pada pagi hari ini di dominasi oleh bapak-bapak, seperti yang diungkapkan oleh ibu endang "mungkin orang mikirnya yang wajib ke masjid mah laki-laki, jadi ya ibu-ibu mah segini aja paling 5, itupun senior". Senior yang dimaksud adalah ibu-ibu yang sudah berumur dan sudah tidak terlalu repot memikirkan keluarganya.
Teknis pelaksanaan kegiatan rutinan ini diawali dengan membaca Al-Qur'an bersama-sama dengan tartil dan dipimpin oleh satu orang, agar bacaan benar dan kompak, lalu di lanjut dengan pembacaan terjemah oleh perwakilan satu orang, dan warga lain menyimak serta memperhatikan maksud dari ayat tersebut. Pemimpin tadarus dan terjemahnya pun tidak tetap, ada orang yang diamanahi untuk menjadi badal ketika pemimpin tadarus dan terjemah utamanya tidak dapat hadir.
"Langkah pertama, Langkah ke masjid. Bacaan pertama, bacaan Al-Qur'an. Dan kalo kita deket sama Allah itukan jadi nyaman, kehatinya juga jadi lebih tenang. Selain itu bisa membantu melancarkan bacaan Al-Qur'an saya yang masih banyak kurangnya''. ucap salah satu warga ketika ditanya alasan mengikuti kegiatan tadarus dan terjemah ini.
Suasana pagi di Masjid yang berada di jalan sayang ini pun terasa lebih damai dan sejuk ketika warga sekitar dengan antusias memilih mengikuti kegiatan tadarus dan terjemaah Al-Qur'an dibandingkan kembali ke rumah untuk melanjutan tidur. Terlihat juga dari komunikasi antar warga, sikap ramah dan saling membantu membuat warga desa sayang kompak dalam hal-hal positif. Harapannya kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yang berkelanjutan kepada generasi berikutnya.
Reporter : Siti Inwari Rizaki, KPI/3C
Kegiatan pada pagi hari ini di dominasi oleh bapak-bapak, seperti yang diungkapkan oleh ibu endang "mungkin orang mikirnya yang wajib ke masjid mah laki-laki, jadi ya ibu-ibu mah segini aja paling 5, itupun senior". Senior yang dimaksud adalah ibu-ibu yang sudah berumur dan sudah tidak terlalu repot memikirkan keluarganya.
Teknis pelaksanaan kegiatan rutinan ini diawali dengan membaca Al-Qur'an bersama-sama dengan tartil dan dipimpin oleh satu orang, agar bacaan benar dan kompak, lalu di lanjut dengan pembacaan terjemah oleh perwakilan satu orang, dan warga lain menyimak serta memperhatikan maksud dari ayat tersebut. Pemimpin tadarus dan terjemahnya pun tidak tetap, ada orang yang diamanahi untuk menjadi badal ketika pemimpin tadarus dan terjemah utamanya tidak dapat hadir.
"Langkah pertama, Langkah ke masjid. Bacaan pertama, bacaan Al-Qur'an. Dan kalo kita deket sama Allah itukan jadi nyaman, kehatinya juga jadi lebih tenang. Selain itu bisa membantu melancarkan bacaan Al-Qur'an saya yang masih banyak kurangnya''. ucap salah satu warga ketika ditanya alasan mengikuti kegiatan tadarus dan terjemah ini.
Suasana pagi di Masjid yang berada di jalan sayang ini pun terasa lebih damai dan sejuk ketika warga sekitar dengan antusias memilih mengikuti kegiatan tadarus dan terjemaah Al-Qur'an dibandingkan kembali ke rumah untuk melanjutan tidur. Terlihat juga dari komunikasi antar warga, sikap ramah dan saling membantu membuat warga desa sayang kompak dalam hal-hal positif. Harapannya kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yang berkelanjutan kepada generasi berikutnya.
Reporter : Siti Inwari Rizaki, KPI/3C
Tidak ada komentar
Posting Komentar