Dakwahpos.com, Bandung- DKM Istiqomah PC Persis Cibiru yang beralamat di Desa Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung mengadakan pengajian di malam Sabtu (20/09/24). Penceramah dalam pengajian ini adalah ustaz Lasanova Humaidi Yusrian yang mengangkat tema "Meluruskan Makna Silaturahim".
Pengajian ini dilaksanakan setelah salat Isya tepatnya pukul 19.30 yang dihadiri oleh bapak-bapak dan ibu-ibu anggota PC Persis Cibiru dan terbuka untuk masyarakat umum. Pengajian dibuka dengan membaca ayat suci Al-Qur'an kemudian masuk agenda ceramah dari pemateri.
Dalam pengajian ini ustaz Humaidi menjelaskan mengapa tema yang diangkat penting karena pada masyarakat muslim Indonesia kadang ditemukan adanya beberapa penyempitan makna dalam memahami konsep-konsep ajaran Islam. Kosakata yang sudah akrab di telinga kita bahkan sudah diserap menjadi bahasa Indonesia ketika dibandingkan dengan apa yang dijelaskan oleh para ulama dalam kitab mereka terdapat adanya perbedaan, salah satunya adalah makna silaturahim.
Pemateri menuturkan bahwa banyak dari kita yang masih keliru dalam mengartikan kata silaturahim. Silaturahim seringkali diartikan sebagai aktivitas berkumpul, berkunjung, atau menjaga hubungan kekerabatan. Kebanyakan orang memahami istilah silaturahim sebetulnya adalah apa yang disebut dengan Ukhuwah Islamiyyah, sedangkan silaturahim lebih luas dari itu. Istilah silaturahim sudah dikenal sejak jaman pra-Islam (jahiliyyah) berdasarkan hadis dari Sayyidah Khadijah ra, yang mana silaturahim saat itu bermakna menyambung kebaikan kepada saudara senasab dengan menggunakan standar nilai-nilai kebaikan jahiliyah. Setelah Nabi Muhammad Saw diutus, Islam membawa konsep silaturahim yang baru. Ruang lingkup silaturahim diperluas menjadi kepada seluruh manusia sebagaimana yang tertulis dalam Q.S. An-Nisa ayat 1. Dan kata 'rahiim' dalam istilah silaturahim ini diubah maknanya menjadi menyambungkan kepada rahmat Allah, yakni 'ar-rahiim' rahmat yang Allah simpan di Surga-Nya. Maka jika silaturahim hanya dinilai sebatas bertemu, berkunjung pemaknaannya tidak berbeda dengan makna silaturahim pada jaman jahiliyah.
"Kita dari Allah, milik Allah, dan kita akan kembali lagi kepada Allah. Maka kita sebagai umat harus menyambungkan diri ke ar-rahiim, itulah definisi silaturahim. Caranya dengan beribadah mengikuti Al-qur'an dan As-sunnah. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang menyambung silaturahim itu adalah dengan ibadah" ujar ustaz Lasanova Humaidi Yusrian.
Setelah selesai, pengajian ditutup dengan doa bersama, tidak lupa para jamaah pun saling berbincang juga bersalaman satu dengan yang lain.
Reporter: Kahla Qolbiani Rasyad, Komunikasi Penyiaran Islam/ 3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar