Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Al-Ikhlas Cibiru yang beralamatkan di Jl. Mekarjati Dalam 2, Pasir Biru, Kec. Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat mengadakan pengajian anak-anak mengenai sholawat pada Sabtu (21/09/2024). Pengajian dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB.
Pengajian rutinan anak-anak bersama para pengajar Masjid Al-Ikhlas ini dimulai dengan 2 anak laki-laki memimpin sholawat dan diikuti oleh anak-anak lainnya. Setelah itu, bergantian dengan 2 anak perempuan yang memimpin bacaan shalat seperti niat, takbiratul ihram, doa ketika sujud, dan lain-lainnya. Kemudian kegiatan dilanjut dengan para pengajar yang membagi anak-anak menjadi 3 kelompok dan setiap kelompok memiliki pembimbingnya masing-masing.
Dalam kegiatan ini, para pengajar membagikan beberapa kertas berisikan 3 sholawat yang nantinya akan anak-anak hafalkan. 3 sholawat tersebut adalah sholawat Maula Ya Sholli, Kisah Sang Rasul dan Rohatil Athyaru. Menghafal sholawat dapat menanamkan rasa cinta kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW serta dapat menjadi kebiasaan yang baik bagi anak-anak. Berlatar suasana sore yang cerah, waktu yang diberikan untuk menghafal ialah 15 menit, setelah pengumuman itu anak-anak dengan semangat menghafal sholawat bersama para pembimbing.
Tibalah waktu selesainya kegiatan menghafal, setiap kelompok dipersiapkan untuk maju ke depan para kelompok lain untuk menampilkan 1 sholawat, dan sebelum itu sholawat yang ditampilkan akan diundi terlebih dahulu. Suasana semakin ceria dan tiap kelompok maju secara bergantian, ada beberapa anak yang membawa kertas untuk dibaca sebab belum begitu hafal. Setelah semua kelompok selesai tampil, para pengajar mengajak anak-anak kembali duduk dengan tertib untuk bersiap pulang.
Kegiatan ditutup dengan pembacaan jargon santri Al-Ikhlas dan do'a Kafaratul Majelis. Sebelum pulang, para santri terlebih dahulu mencium tangan para pengajar sebagai tanda hormat. Salah satu santri, Arka, menyatakan kegembiraannya belajar di Masjid Al-Ikhlas. Ketika ditanya alasan yang membuatnya senang mengaji, ia menjawab, "Seru weh, karena ketemu temen." Setelah selesai berdoa, anak-anak pun pulang dengan tertib, tetap mencium tangan para pengajar sebagai bagian dari tradisi.
Reporter : Nam Desti Fitriah, KPI/3B.
Tidak ada komentar
Posting Komentar