Para Guru Muda Masjid Al-Amaanah Antapani Semangat Mempersiapkan Anak-Anak Untuk Acara Besar Maulid Nabi di

Dakwahpos.com, Bandung – Kamis malam, 26 September 2024, para guru muda yang mengajar di Masjid Al-Amaanah dengan penuh dedikasi meluangkan waktunya untuk membantu anak-anak mempersiapkan penampilan mereka pada acara Maulid Nabi SAW. Meski mayoritas guru tersebut memiliki pekerjaan utama di siang hari, mereka tetap berkomitmen untuk memberikan waktu dan tenaga demi kesuksesan penampilan anak-anak yang akan digelar pada Sabtu, 28 September 2024. Anak-anak secara intens mengulang hafalan dan nadhoman agar lancar dalam penampilan mereka nanti. Meskipun para guru kadang terlihat kewalahan, senyum tulus selalu menghiasi wajah mereka, menunjukkan ketulusan mereka dalam mengajar, demi mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Dalam suasana penuh semangat tersebut, terlihat bagaimana anak-anak mulai menunjukkan kemajuan yang signifikan. Mereka mulai menghafal dengan baik, suara-suara mereka mulai padu, dan langkah-langkah gerakan mulai sinkron. Para guru pun tak henti-hentinya memberikan motivasi, mengingatkan anak-anak tentang pentingnya niat yang ikhlas dalam setiap aktivitas yang mereka lakukan. Setiap detik yang mereka habiskan bersama, baik dalam canda tawa maupun teguran lembut, diharapkan menjadi bekal bagi anak-anak untuk meraih kesuksesan, tidak hanya dalam acara ini, tetapi juga dalam perjalanan hidup mereka ke depan.

Salah satu guru muda, Kang Trian, menyampaikan tantangan yang ia hadapi selama proses pembelajaran. "Tantangan terbesar yang saya rasakan selama ini adalah karena sebenarnya saya bukan seorang tenaga pengajar, melainkan lulusan teknik. Itu saja sudah menjadi tantangan terbesar bagi saya sebagai pengajar. Tantangan selanjutnya adalah menghadapi generasi yang sudah mengenal gadget sejak dini, yang sering mengganggu waktu pembelajaran jika dibandingkan dengan saya dahulu ketika menjadi santri," ungkap Mohammad Trian Nugraha, S.T. Meski seorang sarjana teknik, keputusannya untuk menjadi pengajar di Masjid Al-Amaanah adalah bukti dedikasi dan kecintaannya pada dunia pendidikan, khususnya pendidikan agama bagi anak-anak. Kamis, (26/09/2024).

Muhammad Taufiq Nur Rohman, S.Pd., atau yang akrab dipanggil Kang Opik, juga turut berbagi pengalamannya. "Reaksi anak-anak beragam, ada yang sangat antusias dan bersemangat, tetapi ada juga yang gugup dan cemas. Namun, dengan latihan yang terus dilakukan, saya melihat mereka semakin percaya diri dan siap menghadapi momen ini dengan lebih tenang," ujarnya. Hal ini menunjukkan bagaimana Kang Opik tidak hanya mengajarkan teknik-teknik penampilan, tetapi juga membangun kepercayaan diri anak-anak agar mereka bisa tampil maksimal di hadapan banyak orang. Kekhawatiran yang semula ada perlahan sirna seiring dengan waktu latihan yang lebih intens. Kamis, (26/09/2024).

Namun, mengajar anak-anak bukan tanpa tantangan. Kesabaran para guru pun diuji selama proses pengajaran, terutama dalam satu minggu terakhir menjelang acara. Anak-anak sering kali sulit diatur, sementara tenaga pengajar yang tersedia terkadang tidak cukup. "Kadang saya merasa tertantang, terutama saat harus mengendalikan emosi saya sendiri ketika anak-anak sulit diatur selama latihan ini. Saya harus selalu berusaha sabar menghadapi kebandelan mereka," ungkap Wafa Auliyya Nurhasanah, atau yang akrab disapa Teh Wafa. Bagi Teh Wafa, pengalaman mengajar ini bukan hanya mengasah keterampilannya dalam mendidik, tetapi juga menjadi latihan bagi dirinya dalam mengontrol emosi. Kamis, (26/09/2024).

Kang Opik juga menyoroti peran penting orang tua dalam persiapan ini. Menurutnya, dukungan dari orang tua sangat membantu dalam menjaga semangat anak-anak, baik di rumah maupun saat latihan di masjid. "Dukungan dari orang tua sangat berpengaruh pada semangat anak-anak. Ketika mereka merasa didukung penuh di rumah, itu membuat mereka lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik saat latihan dan tampil nanti," ujar Kang Opik. Beberapa orang tua bahkan turut hadir selama latihan, memberikan dorongan moral bagi anak-anak mereka. Sinergi yang terjalin antara guru, orang tua, dan anak-anak ini menjadi salah satu kunci sukses dalam mempersiapkan acara besar keagamaan yang begitu bermakna ini. Kamis, (26/09/2024).

Meskipun terkadang para guru tampak lelah, mereka tetap berusaha menjalankan tugas dengan penuh semangat dan keikhlasan. Mereka menyadari bahwa menjadi bagian dari proses pembentukan karakter anak-anak adalah sesuatu yang sangat berharga. Mengajar bukan sekadar tentang menyampaikan pelajaran, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual yang akan terus mereka bawa sepanjang hidup. Harapan besar dari para guru ini adalah agar anak-anak tidak hanya berhasil dalam penampilan Maulid Nabi nanti, tetapi juga tumbuh menjadi generasi yang mencintai agamanya dan menjunjung tinggi akhlak mulia.

Reporter: Hasna Inasya, KPI/3D

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024