Peringatan Maulid Nabi di Kampung Panggulaan Bogor Satukan Warga dalam Nuansa Spiritual

Dakwahpos.com, Bandung - Jumat,(08/11/2024) Suasana di Kampung Panggulaan, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, penuh dengan kehangatan dan kebersamaan saat warga berkumpul memperingati Maulid Nabi Muhammad saw., Jumat, 08/11/2024. Acara ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua, yang dengan penuh antusiasme menghadiri acara yang berlangsung khidmat. Selawat menggema dan menciptakan suasana yang mempererat kebersamaan antarwarga. Peringatan ini tidak hanya menjadi momen untuk mengekspresikan kecintaan pada Rasulullah, tetapi juga memperkuat persaudaraan di antara masyarakat.

Pembukaan acara ditandai dengan sambutan dari Pimpinan Majelis Taklim, Ustaz Nurjen, dan istrinya, Ustazah Eha, yang mengapresiasi antusiasme warga. "Alhamdulillah, berkah kebersamaan ini menunjukkan kecintaan kita semua kepada Nabi Muhammad saw. Semoga ini menjadi momen pengingat untuk terus mengikuti ajarannya," ungkap Ustazah Eha. Sambutan yang hangat dari keduanya semakin menambah semangat warga yang hadir. Hal ini menunjukkan pentingnya nilai kebersamaan dalam komunitas yang religius.

Setelah sambutan, acara berlanjut dengan pembacaan selawat, puji-pujian, dan doa bagi para wali Allah serta mereka yang telah wafat. Lantunan barzanji dan mahalul qiyam bergema dengan penuh khidmat, menciptakan suasana yang mendalam di antara para jemaah. Kemudian, tradisi sawer, berupa pembagian makanan, uang, dan hadiah kecil, menambah keakraban. Tradisi ini telah lama menjadi simbol kebersamaan warga Kampung Panggulaan dalam memperingati Maulid Nabi dan acara lainnya yang terus dipertahankan hingga kini.
 
Pada acara inti, Ustaz Aziz, pimpinan Pondok Pesantren Darussa'adah Cilember, menyampaikan ceramah yang menyentuh dan penuh makna. Ia menekankan bahwa Maulid Nabi adalah waktu yang tepat untuk memperkuat iman dan cinta kepada Nabi. "Peringatan Maulid adalah bukti kecintaan kita pada Rasulullah. Semakin kita sering menyebut namanya dan mengikuti teladannya, semakin tenang hati kita, " ujarnya. Ceramah tersebut disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan, menjadikannya lebih bermakna.

Tidak hanya berbicara soal keimanan, Ustaz Aziz juga memberikan penjelasan mengenai cara membaca surat Al-Fatihah dengan benar, khususnya untuk ibu-ibu yang hadir. Ia menekankan bahwa penting bagi seseorang yang menguasai suatu ilmu untuk membagikannya kepada orang lain. "Guru saya selalu mengingatkan, jika kita mahir dalam satu ilmu, maka sampaikanlah ilmu tersebut kepada orang lain," tuturnya. Penekanan ini juga mengingatkan warga bahwa ilmu yang bermanfaat akan memberikan dampak positif yang lebih luas.
 
Salah satu jemaah, Ega Sahara, mengungkapkan rasa syukur dan antusiasmenya karena bisa mengikuti acara ini. 
 
"Saya sangat antusias dan senang sekali bisa mendengarkan langsung tausiyah dari guru saya, Ustaz Aziz. Rasanya seperti kembali ke masa-masa di pondok," ujarnya. Pengalaman ini memberikan kesan mendalam bagi Ega dan para jemaah yang lain, menunjukkan betapa pentingnya momen kebersamaan dalam keagamaan.

Acara diakhiri dengan makan bersama dalam suasana kekeluargaan, di mana warga berbagi makanan secara prasmanan dan berbincang santai. Sebelum pulang, para santri mencium tangan Ustaz Aziz sebagai bentuk penghormatan dan berpamitan dengan penuh kehangatan. Kebersamaan ini tidak hanya menguatkan ikatan antarwarga, tetapi juga menciptakan kenangan yang hangat. Para jemaah pulang dengan hati yang tenang dan penuh kebahagiaan.

Sebagai penutup, Ustaz Nurjen menyampaikan harapannya agar acara Maulid Nabi ini dapat menjadi tradisi tahunan yang memperkuat semangat keagamaan dan kebersamaan di Kampung Panggulaan. 
 
"Semoga acara ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun dan menjadi penguat iman serta silaturahmi di antara kita. Mudah-mudahan generasi muda juga ikut menjaga tradisi ini sebagai bentuk cinta kepada Nabi dan upaya menjaga harmoni dalam masyarakat," ungkapnya. Harapan ini menggambarkan pentingnya tradisi untuk menjaga kesatuan masyarakat.

Peringatan Maulid Nabi ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga mempererat hubungan sosial warga Kampung Panggulaan. Harapan warga adalah agar acara ini tetap dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Nabi Muhammad saw., serta sebagai cara menjaga persatuan di tengah masyarakat.

Reporter: Eva Alawiah KPI 3A

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024