Dakwahpos.com, Bandung - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Ukhuwwah Panyileukan resmi mengukuhkan pengurus baru untuk periode 2024-2027 pada Sabtu (26/10/2024). Acara yang berlangsung khidmat di Masjid Al-Ukhuwwah Panyileukan tersebut dihadiri oleh para jemaah, tokoh masyarakat serta sejumlah pejabat setempat. Pengukuhan ini menandai awal dari kepemimpinan baru yang diharapkan dapat membawa inovasi dan meningkatkan peran masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial di wilayah Panyileukan.
Dalam acara ini, bapak Diding Karnadi kembali di amanahkan melanjutkan roda kepengurusan sebagai Ketua DKM dengan susunan kepengurusan yang berbeda. Dalam sambutannya, bapak Diding mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Ia menyampaikan harapan besar agar pengurus baru dapat menjalankan amanah dengan baik dan membawa dampak positif bagi jamaah dan masyarakat sekitar. Ketua DKM juga menekankan pentingnya kolaborasi antara DKM dengan tokoh masyarakat, instansi terkait, dan organisasi sosial lainnya. Dengan bersinergi, diharapkan program-program yang dijalankan oleh masjid dapat memberikan dampak positif yang lebih luas dan berkelanjutan.
Acara pengukuhan ini turut dihadiri oleh ketua MUI kecamatan Panyileukan yang memberikan penjelasan tentang fungsi masjid. "Setidaknya ada tiga fungsi masjid diantaranya dimulai dari idarah, imarah, dan riayah. Dimulai dari idarah yakni dengan memaksimalkan manajemen masjid. Kemudian bagaimana masjid ini bisa makmur dengan menunjukkan program kerja untuk memberdayakan masyarakat sekitarnya." ungkapnya dalam sambutan singkatnya. Beliau menjelaskan bahwa fungsi idarah mencakup pengelolaan administratif masjid agar berjalan dengan tertib dan profesional sehingga dapat melayani kebutuhan jemaah secara optimal. Fungsi imarah menekankan pentingnya memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan ibadah, pendidikan, dan sosial yang bermanfaat bagi umat. Sementara itu, fungsi riayah menggarisbawahi kewajiban untuk menjaga kebersihan, keindahan, dan kelestarian masjid agar tetap nyaman dan layak sebagai tempat ibadah dan aktivitas keagamaan. Penjelasan ini menjadi panduan penting bagi masyarakat dalam memaksimalkan peran masjid sebagai pusat kehidupan umat.
Selain pengukuhan, acara dilanjutkan dengan tausiyah tabligh akbar oleh Dr. KH. Muchtar Cholid, M. Ag. Dalam tausiyahnya, ustaz Muchtar menyampaikan pentingnya peran masjid dalam membangun keimanan dan persatuan umat. Ia mengajak para jamaah dan pengurus baru untuk selalu menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial. "Masjid adalah tempat berkumpulnya umat. Di sinilah kita harus menyatukan hati dan memperkuat tali persaudaraan," tutur ustaz Muchtar dengan penuh semangat. Beliau juga mengungkapkan pentingnya memilih pengurus DKM yang baru. "Semakin sering ke Makkah kita akan merasa semakin terbuka, masjid tidak boleh dikuasai satu kelompok atau golongan saja. Itulah sebabnya ada pergantian pengurus DKM."
Tausiyah tersebut menutup rangkaian acara pengukuhan dengan suasana yang khidmat. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antara pengurus, jamaah, dan warga sekitar. Para jamaah yang hadir mengungkapkan harapan agar Masjid Al-Ukhuwwah Panyileukan di bawah kepemimpinan baru semakin aktif dan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.
Reporter: Aulia Evawani Larissa, Komunikasi Penyiaran Islam/3B
Dalam acara ini, bapak Diding Karnadi kembali di amanahkan melanjutkan roda kepengurusan sebagai Ketua DKM dengan susunan kepengurusan yang berbeda. Dalam sambutannya, bapak Diding mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Ia menyampaikan harapan besar agar pengurus baru dapat menjalankan amanah dengan baik dan membawa dampak positif bagi jamaah dan masyarakat sekitar. Ketua DKM juga menekankan pentingnya kolaborasi antara DKM dengan tokoh masyarakat, instansi terkait, dan organisasi sosial lainnya. Dengan bersinergi, diharapkan program-program yang dijalankan oleh masjid dapat memberikan dampak positif yang lebih luas dan berkelanjutan.
Acara pengukuhan ini turut dihadiri oleh ketua MUI kecamatan Panyileukan yang memberikan penjelasan tentang fungsi masjid. "Setidaknya ada tiga fungsi masjid diantaranya dimulai dari idarah, imarah, dan riayah. Dimulai dari idarah yakni dengan memaksimalkan manajemen masjid. Kemudian bagaimana masjid ini bisa makmur dengan menunjukkan program kerja untuk memberdayakan masyarakat sekitarnya." ungkapnya dalam sambutan singkatnya. Beliau menjelaskan bahwa fungsi idarah mencakup pengelolaan administratif masjid agar berjalan dengan tertib dan profesional sehingga dapat melayani kebutuhan jemaah secara optimal. Fungsi imarah menekankan pentingnya memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan ibadah, pendidikan, dan sosial yang bermanfaat bagi umat. Sementara itu, fungsi riayah menggarisbawahi kewajiban untuk menjaga kebersihan, keindahan, dan kelestarian masjid agar tetap nyaman dan layak sebagai tempat ibadah dan aktivitas keagamaan. Penjelasan ini menjadi panduan penting bagi masyarakat dalam memaksimalkan peran masjid sebagai pusat kehidupan umat.
Selain pengukuhan, acara dilanjutkan dengan tausiyah tabligh akbar oleh Dr. KH. Muchtar Cholid, M. Ag. Dalam tausiyahnya, ustaz Muchtar menyampaikan pentingnya peran masjid dalam membangun keimanan dan persatuan umat. Ia mengajak para jamaah dan pengurus baru untuk selalu menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial. "Masjid adalah tempat berkumpulnya umat. Di sinilah kita harus menyatukan hati dan memperkuat tali persaudaraan," tutur ustaz Muchtar dengan penuh semangat. Beliau juga mengungkapkan pentingnya memilih pengurus DKM yang baru. "Semakin sering ke Makkah kita akan merasa semakin terbuka, masjid tidak boleh dikuasai satu kelompok atau golongan saja. Itulah sebabnya ada pergantian pengurus DKM."
Tausiyah tersebut menutup rangkaian acara pengukuhan dengan suasana yang khidmat. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antara pengurus, jamaah, dan warga sekitar. Para jamaah yang hadir mengungkapkan harapan agar Masjid Al-Ukhuwwah Panyileukan di bawah kepemimpinan baru semakin aktif dan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.
Reporter: Aulia Evawani Larissa, Komunikasi Penyiaran Islam/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar